Mohon tunggu...
Kiki Rahmawati
Kiki Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Stei Bina Muda Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terpilih dan Tidak Terpilih

19 Maret 2021   23:44 Diperbarui: 20 Maret 2021   00:55 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesekali kita menjadi yang terpilih. Sesekali tidak terpilih. Begitulah kehidupan. Selalu menyajikan dua kemungkinan yang saling bertolak belakang. Untuk menjaga keseimbangan semesta (mungkin).

Yang pasti, ada kebahagiaan dan kesedihan yang selalu mengiringi dua hal tersebut. Kebahagiaan untuk yang terpilih, dan kesedihan untuk yang tidak terpilih.

Wajar. Sangat wajar bahkan jika yang terpilih menjadi bahagi sementara yangtidak terpilih merasa sedih. Tapi, jika kita melihat lebih dalam, mungkin sebenarnya ujung dari kedua hal itu adalah sama: KEBAHAGIAAN.

Kebahagiaan versi Dia Yang Maha Melihat yang tak terlihat dan Dia Yang Maha Mengetahui yang belum terjadi.

Atau juga sama: PENGABULAN DOA
Doa yang terlantun sungguh-sungguh, salah satunya mungkin doa untuk mendekatkan segala yang baik untuk dunia dan akhirat kita serta menjauhkan yang tidak baik.

Jika kita tertakdir menjadi yang tidak terpilih dalam suatu perkara, mungkin itulah cara Allah menunjukkan pada kita bahwa ada jalan lain yang mesti kita tempuh, ada pilihan lain yang menunggu, yang lebih indah. Tentu saja di hadapan-Nya.
Jika kita tertakdir menjadi yang terpilih, berbahagialah dan ingatlah selalu di sana ada campur tangan-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun