Mohon tunggu...
Kiki Rizki Larasati
Kiki Rizki Larasati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPNVJ

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPNVJ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Krisis Demokrasi Membuat K-Popers Ikut Demonstrasi!

8 November 2020   12:35 Diperbarui: 8 November 2020   12:52 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster salah satu pendemo kpopers twitter.com/nabbuff_

Partisipasi Fanbase K-Pop Untuk Menaikan Tagar Omnibus Law

Tidak hanya secara individu dan melalui twitter, fanbase atau fandom base K-Pop di platform seperti instagram juga turut berpartisipasi. Fanbase adalah sebuah istilah akronim dari fans kingdom yang merujuk pada fans club dari idol Korea yang mempunyai base melalui berbagai platform. Fanbase biasanya menyajikan berbagai informasi terkini dengan club dari idol Korea.

Salah satu grup penggemar Instagram Korea dengan username @nctceunah juga dipantau aktif memposting Instagram story. Mereka mengatakan memang mengingatkan dan mengajak pengikutnya untuk menambahkan tagar tentang Omnibus Law.

Fanbase boygroup NCT ini juga menyatakan bahwa mereka memilih untuk menaikkan hashtag daripada mengunggah hal-hal yang berbau Korea di hari demonstrasi karena mereka percaya bahwa sebagai warga negara Indonesia harus peduli dengan keadaan di negaranya sendiri, termasuk isu terkait RUU Ciptaker.

"Karena kita sebagai warga Indonesia sudah sewajibnya melakukan itu, kita memang suka K-Pop tapi bukan berarti kita melupakan dan menyepelekan atas apa yang terjadi pada negara kita saat itu" ungkap admin @nctceunah melalui aplikasi Line kepada penulis.

Followers grup penggemar tersebut pun menanggapi penahanan yang mengunggah segala sesuatu tentang artis Korea tersebut di akunnya di hari demonstrasi, yakni NCT.

Aktivitas Kpopers Menjadi Kontribusi Besar Bagi Gerakan Sosial

Fenomena sosial ini tidak hanya diketahui oleh para penggemar K-Popers saja, tetapi juga respon dari beberapa sosiolog atas maraknya tagar Omnibus Law yang populer di Twitter, salah satunya adalah Priyono Sadjijo, sebagai seorang dosen sosiologi di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.

Menurut Priyono, gerakan yang digagas oleh K-Popers merupakan gerakan sosial yang lahir dari kepedulian dan kecemasan yang memiliki tujuan sama terhadap negeri ini. "Gerakan sosial sendiri muncul karena adanya situasi kritis, bisa melalui media sosial ataupun secara langsung," tuturnya melalui wawancara yang dilakukan secara daring.

Ia juga menyebutkan persepsi masyarakat dengan dunia hiburan masih tidak terkontaminasi dengan politik menurutnya hiburan ya hiburan. Begitu masalah politik terekslasi yang menyangkut banyak kehidupan masyarakat, maka dunia hiburan pun ikut terkontaminasi

"Yang menyebabkan mengapa penggemar K-Pop pada akhirnya ikut melihat fenomena tersebut ya karena RUU Ciptaker itu tidak dilakukan secara transparansi," tutur pria berkacamata itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun