18). Kreatif 3,59.
19). Humoris 3,25.
20). Kemampuan Berusaha 3,23."
(National Association of  College and Employee (NACE), USA : 2002).
Pendidikan selama kuliah yang bertumpu pada hard skill harus berjalan selaras dengan pemberian bobot lebih pada pengembangan soft skill.
Implementasi soft skill bisa melalui kurikulum maupun kegiatan extra kurikuler.
Penerapan atribut soft skill di ruang kelas, misalnya lebih banyak lagi tugas presentasi, diskusi kelompok, hingga role play, yang bertujuan untuk semakin mengasah kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim. Hal ini penting sebagai aplikasi pendidikan yang tidak hanya bagaimana dosen mengajar dengan baik (teacher centre learning), tetapi juga bagaimana mahasiswa belajar dengan baik (student centre learning). Sampai mahasiswa lulus dia harus mengumpulkan skor tertentu dari kegiatan misalnya aktif di himpunan mahasiswa, menulis artikel di media massa, mengikuti penelitian ilmiah, dan lain-lain yang menunjang pengembangan soft skiill, transkrip skornya diberikan bersama ijazah dan transkrip nilai pada saat diwisuda. Fokusnya bukan angka tetapi dia aktif dengan soft skill yang terasah.
Kecuali menjadi ilmuwan, peneliti, dan pengajar, ilmu dan pengetahuan yang dipelajari selama kuliah hanya terpakai beberapa persen. Teori tidak tersentuh lagi. Yang dibutuhkan penerapan teori. Tetapi kuliah sangat penting untuk investasi masa depan. Di masa kuliah mahasiswa berlatih belajar melakukan proses agar logika dan ketrampilan terasah.