Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Di Malam Seribu Bulan

10 Mei 2021   09:39 Diperbarui: 10 Mei 2021   10:11 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi.

Saat dia kembali tiba, setelah sekian lama kaurindukan dalam dahaga suka cita. Senyummu lirih menyambut, " Marhaban ya Ramadhan."

Di bulan suci mulia, ketika Allah mengundangmu, memuliakanmu, ketika nafasmu menjadi tasbih, doamu dikabulkan, amalanmu diterima. Ketika Allah memberkahi shaummu, dan tadarusmu membaca kitab suci. Angkatlah kedua tanganmu untuk berdoa, pada waktu salatmu, saat kau bertobat dari dosa-dosamu. Di saat paling utama ketika Allah memandangmu.

Di bulan suci Ramadhan, ada malam yang kaurindukan seperti malam pengantin, dengan asa menggebu untuk mendekatkan diri kepada Ilahi, untuk berkhalwat dengan-Nya. Kau pun berharap Dia membasuh batinmu dengan air wudhu. Lalu sepertiga malam terakhirnya menjadi sangat berharga bagimu. Saat besar cinta Allah kepada hamba-hamba-Nya yang menemui-Nya., dalam salat malam, dalam munajat. Saat mustajab doa, membentengimu dalam menghadapi berbagai cobaan dan gangguan duniawi.

Malam suci itu menjadi sumber tenaga baru bagi kalbu, memperindah ibadahmu. Di tangga terdekat dalam taqarrub ke Rabbmu, dalam sujud-sujud panjang imanmu, kaulewati dengan jiwa yang sejuk. Dan kaukenang dalam tilawah, sejarah saat Allah menurunkan wahyu pertama kali kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW di gua Hira, melalui perantara malaikat Jibril, saat Allah menyuruhnya * membaca dengan nama Tuhannya, Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Saat Allah menyuruhnya menyebut nama Tuhannya Yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia melalui kalam, mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.*

Dan kaulewati malam itu dengan hati yang damai, sambil cemas-cemas harap kaunantikan belas kasih-Nya kepadaumu, di malam seribu bulan.

2015.

*Disarikan dari terjemah Al Quran Surat Al 'Alaq : 1-5.*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun