Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mainan Khas di Bulan Ramadhan

19 April 2021   22:32 Diperbarui: 19 April 2021   23:14 1911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bulan Ramadhan kali ini entah mengapa aku jadi ingat di masa kanak-kanak dulu 30 tahun lalu. Aku dan adik secara bertahap  belajar makan sahur, salat Subuh berjamaah di masjid, mengikuti pelajaran agama Islam di masjid, sampai berbuka puasa di waktu Maghrib.

Di siang harinya sepulang sekolah kami belajar mengaji dan ilmu tajwid, ilmu hadits, dibimbing ustadz  yang orang tua kami bayar untuk mengajar di rumah. Di samping kegiatan rutin kami belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah, di waktu luang kami gunakan untuk bermain dengan adik bungsu, bersama teman-teman belajar naik sepeda, main sepatu roda, main sepak bola, di alun-alun atau di halaman kantor DPRD. Aku lebih sering main sepak bola. Atau kalau hanya ada kesempatan bermain di rumah kami biasanya main kartu bridge, catur, ludo, ular tangga, halma, dan monopoli, mainan khas di bulan Ramadhan saat itu.

Menjelang Maghrib Ibu menyuruhku dan adik membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti gorengan, es goyobod, tahu kupat, gado-gado, soto Achrie, mie bakso, soto ayam. Masuk waktu Isya kami salat Isya berjamaah, lalu menyimak kuliah tujuh menit yang disampaikan oleh imam (aku catat untuk tugas sekolah selama bulan Ramadhan),dilanjutkan salat sunat Tarawih berjamaah. Selesai salat sunat Tarawih aku bersama anak-anak lain meminta imam menandatangani buku tugas Ramadhan.Pulang dari masjid aku, adik, dan teman-teman saling berkejaran di sela-sela banyak orang. Suasana  bulan suci Ramadhan sangat terasa di masa kami kanak-kanak.

Di masa kanak-kanak itu di waktu luang menunggu adzan Maghrib ada mainan khas yang biasa kami mainkan di bulan suci Ramadhan, di antaranya : 

1). Monopoli

Dalam permainan ini, pemainnya harus menjadi orang paling kaya sesuai peraturan yang mengikuti kaidah-kaidah ekonomi yang mirip-mirip kehidupan nyata. Permainannya meliputi pembelian, penyewaan, dan jual beli properti real estate asli Amerika Serikat.

Pada permainan monopoli versi Indonesia pemainnya membeli situs-situs ekonomi dan pariwisata. Pemain yang pionnya berhenti pada properti pemain lain harus bayar sewa. Intinya kita diajarkan untuk menjadi seorang kapitalis.. Pemilik hak cipta mainan ini adalah Hasbro Inc. , perusahaan mainan terkemuka di Amerika Serikat.

Permainan ini pertama kali dibuat oleh Charles Darrow pada tahun 1935 di Amerika Serikat. Monopoli dimainkan oleh dua sampai delapan orang. Pemain berjalan berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh dadu. Setiap pemain memulai permainab ini dengan diberi modal awal uang dalam berbisnis monopoli.

Main monopoli bisa lama sekali, sebab menang kalahnya  bisa berdasarkan habisnya waktu yang telah disepakati atau sampai ada pemain yang bangkrut.

2). Halma

Foto Dokumentasi Pribadi
Foto Dokumentasi Pribadi
Papan permainan halma yang pertama kali dibuat tidak berbentuk bintang seperti yang kita tahu selama ini. Halma dalam bahasa Yunani  berarti lompati adalah permainan yang ditemukan tahun 1883 oleh seorang dokter bedah asal Inggris, George Howard Monks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun