Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Saat Harus Mengundurkan Diri

26 Maret 2021   17:50 Diperbarui: 27 Maret 2021   04:59 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat kamu sudah tidak berkenan berkarier lagi di tempat kerja sekarang, dan ingin secepatnya mengundurkan diri, boleh saja, namun lebih baik dengan cara-cara elegan dan beretika. 

Sebab secara hukum, kontrak kerja yang sudah disepakati bersama merupakan ikatan yang tidak bisa diabaikan begitu saja, selain sebagai kepastian hukum, juga menghindari pembajakan karyawan oleh perusahaan lain yang mengarah ke persaingan tidak sehat.

Selain menyampaikan permohonan pengunduran diri secara lisan kepada atasan, sudah seharusnya kamu juga menyampaikan permohonan pengunduran diri  secara tertulis.

Terutama pastikan surat pengunduran dirimu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Dengan surat pengunduran diri, kamu akan terbebas dari tugas dan tanggung jawab jabatan sejak tanggal yang tercantum dalam surat tersebut. Sehingga kalau terjadi penyalahgunaan jabatan setelah tanggal tersebut, kamu tidak akan disalahkan.

Hal-hal yang sebaiknya dipertimbangkan dalam menulis surat pengunduran diri :

- Umumnya surat pengunduran diri berisi informasi jabatan, tanggal surat, pemberitahuan tentang kapan hari terakhir bekerja, ucapan terima kasih, diakhiri dengan tanda tangan.

Bila kamu berhenti bekerja dengan kondisi baik dan merasa perlu mengungkapkan perasaanmu, tambahkan hal-hal positif. Ucapan terima kasih atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan oleh atasan dapat kamu sampaikan di surat pengunduran diri. Kamu juga bisa menyampaikan keinginan semoga kelak dapat bekerja sama lagi.

Bila kamu berhenti bekerja dalam kondisi kurang menyenangkan, sebaiknya tidak menulis hal itu di surat pengunduran diri, cukup hanya menyampaikannya dengan lisan. 

Saat menyampaikannya secara lisan, kamu bisa juga mengungkapkan alasan mengapa harus mengundurkan diri tanpa menyebutkan atau mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi, hanya secara global.

- Tidak mengungkapkan komentar pribadi. Jangan karena mau mengundurkan diri lalu seenaknya mengeluarkan unek-unek secara resmi di dalam surat pengunduran diri. Ingat, surat pengunduran dirimu akan tersimpan oleh perusahaan, sewaktu-waktu bisa saja dilihat orang lain yang membutuhkan referensi tentang kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun