Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makan dan Minum di Kereta Api

4 Desember 2020   18:05 Diperbarui: 4 Desember 2020   18:56 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Pada tanggal 25-26 April 2015 saya mengikuti Turnamen Nasional Bumerang Indonesia 5 di Semarang. Saya bersama team berangkat naik kereta api Harina dari Stasiun Bandung pada tanggal 24 April 2015 pukul 20.00 WIB.

Saya merasakan nyaman di sepanjang perjalanan dan mengagumi kereta api dan fasilitasnya, kebetulan saya dan team duduk di kelas eksekutif. Mulai dari lokomotif, gerbong, tempat duduk penumpang, toilet, sudah modern semua. Ada mushola dan cafe juga, kalau tidak salah di gerbong ke dua.

Rupanya perjalanan kereta api ini menuju ke Purwakarta dulu, lalu menuju ke timur. Pulul 21.00 WIB perut mulai keroncongan, lapar. Tapi tidak perlu khawatir, ada banyak sajian makanan di cafe kereta api.

Begitu banyak sajian di daftar menu, biar tidak bingung saya ayunkan telunjuk lalu menunjuk tepat ke arah nasi goreng bakso, harganya Rp 35.000. Saya menyantapnya dengan lahap di cafe kereta. Rasanya mak nyus. Untuk minumnya saya beli teh premium, harganya Rp 15.000.

Seusai makan dan minum saya ngonrol beberapa saat dengan pramugari cantik tentang makanan dan minuman di kereta api .Dia memaparkan, "Kalau di kelas ekonomi banyak yang pesan Pop Mie, di kelas eksekutif rata-rata penumpang menyukai nasi goreng seperti Mas, dan nasi ayam geprek. Harganya sama seperti di cafe-cafe, tapi dibedakan berdasarkan kelas ekonomi atau eksekutif. Di kelas ekonomi harga makanan dan minuman lebih murah dari harga makanan di kelas eksekutif. Ada juga menu favorit lain seperti bakso kereta api (basoka),nasi lada hitam, dan soto kereta api (sotoka), teh premium..."

Setelah berkenalan dengannya saya kembali ke gerbong ke tempat duduk saya. Saya bisa melihat dari jendela ke kota mana atau ke stasiun kereta di kota mana yang dilewati kereta api ini. Ternyata melalui kota-kota di pantai utara, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang.

Setengah jam kemudian datang kondektur bersama  polisi kereta api memeriksa tiket setiap penumpang. Tidak lama. Setelah mereka pergi, saya menonton tayangan acara televisi, karena belum mengantuk.

Pukul 23.00 WIB datang pramugari cantik bersama polisi kereta api. Pramugari menawarkan berbagai menu sajian berselera.  Saya pesan tahu bakso, harganya Rp 18.000, sangat enak untuk ngemil. 

Kata pramugari cantik itu, penumpang bisa pesan makanan dan minuman di kereta api sebelum menempuh perjalanan (pre order), pesan makanan dan minuman melalui situs KAI atau Reska atau melalui whatsapp. Ketika makanan kita terima di kereta api kita membayarnya. Kita bisa membayar makanan dan minuman pesanan  menggunakan Go Pay, OVO, T-Cash,Cash Pro.

Hari semakin larut malam, beberapa kali saya terlelap dan terbangun. Hingga akhirnya kereta api sampai di Stasiun Semarang Poncol pukul 07.39 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun