Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asal Usul Pensil

29 Maret 2020   13:05 Diperbarui: 29 Maret 2020   13:02 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Pensil adalah alat tulis yang sangat akrab dan selalu kita gunakan untuk menulis dan menggambar sejak kita sekolah di Taman Kanak-Kanak sampai sekarang. 

Menurut cerita masyarakat Romawi, mereka dari zaman dulu sudah menggunakan alat tulis  yang terbuat dari grafit yang dituliskan di atas papirus  (di Romawi disebut plumbum). 

Grafit mulai dikenal masyarakat sejak pertama kali ditemukan oleh para penggembala domba di Borrowdale, Inggris pada tahun 1564. Pada awalnya para penggembala domba mengira benda itu adalah batu bara. Tetapi ketika dibakar tidak bisa membara. Merasa penasaran, mereka mencoret-coret sebongkah batu  dengan "benda asing" itu. Dan hasilnya bagus, tidak mudah hilang. Kemudian para penggembala itu memanfaatkannya untuk menandai domba - domba mereka. 

Sejak saat itu grafit digunakan untuk alat tulis. Bentuknya masih polos ,hanya dililiti tali. Pada tahun 1558 ditemukan tambang grafit di Cumberland, Inggris. Kemudian grafit diangkut ke Keswick untuk pertama kali diproduksi di pabrik secara massal,walaupun pembuatannya  masih dengan cara manual. 

Orang yang pertama kali memperkenalkan pensil ke khalayak pada tahun 1565 adalah Conrad Gesner. Bentuknya tidak hanya dililiti tali, tetapi diperbaharui dengan dijepit kayu. Agar pensil tampak lebih bagus,oleh pembuatnya sengaja tidak dicat, pembungkus grafitnya dibiarkan alami. Kayu yang paling disukai adalah kayu cadar merah karena tidak keras.Namun pensil yang terbuat dari grafit mudah patah. 

Untuk memperbaiki kualitasnya,  banyak pembuat pensil melakukan percobaan agar mendapatkan batang grafit yang lebih baik dan nyaman digunakan. 

Pada abad ke-17, pembuat pensil di Jerman berhasil mencampurkan grafit ke dalam sulfur dan antimoni, sehingga menghasilkan pensil berkualitas lebih bagus dan lebih kuat. Dan akhirnya pensil buatan Jerman mampu menyaingi pensil produk Inggris yang banyak beredar saat itu. 

Pada tahun 1795 seorang tentara Napoleon, Nicholas Jacques, menemukan ramuan baru. Ia mencampurkan grafit dengan tanah liat lalu dibakar dan dibentuk seperti lidi.Pensil temuan Nicholaslah yang akhirnya banyak digunakan di seluruh dunia sampai saat ini.

Perusahaan produsen pensil yang paling dikenal The Eagle Pencil Company, didirikan oleh Alfred Berol pada tahun 1856, perusahaan pionir dalam penemuan beragam bentuk pensil  (termasuk pensil berwarna yang digunakan untuk menggambar) yang banyak digunakan di masa sekarang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun