Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tidur

27 Agustus 2019   16:49 Diperbarui: 27 Agustus 2019   17:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Anton memang ganteng dan baik hati. Sehingga banyak juga cewek-cewek di kampus naksir berat kepadanya. Bahkan cewek-cewek dari universitas tetangga pun ikut-ikutan  menaruh perhatian terhadap pemuda itu. Dari mahasiswi, pegawai,  tata usaha, dosen, cleaning service, yang punya kantin....

Tetapi dengan hal tersebut ia tidak lantas menjadi besar kepala dan tinggi hati. Ia ingat pula pesan orang tuanya untuk tidak main perempuan. Apa lagi sampai karena keranjingan perempuan ia lupa akan tugas utamanya, yaitu belajar.

Ia memang pemuda yang sederhana, agak cerdas, taat kepada Tuhan, bersahaja, tidak suka hura-hura, tidak ada potongan  play boy. Hanya saja kalau sifat-sifat anehnya kumat, bisa juga ia membuat jengkel orang lain.

Di hari iseng,  pagi-pagi, Anton menyewa motornya Reni,  karena ia sedang ada janji untuk adu ketangkasan dengan mahasiswa dari fakultas teknik...Dengan berat hati gadis itu menyerahkan motor kesayangannya. Beruntung uang sewanya lebih dari yang diharapkan.

Pagi itu juga Anton pergi ke lapangan tempat mereka berjanji akan bertemu. Ada lima orang lagi calon lawan yang menyambut hangat kedatangannnya.

Dengan gejolak dan semangat anak muda, mereka mengambil aba-aba, lalu....

"Berapa putaran?" tanya Anton.

"Sepuluh."  sahut Randy.

"Ok!"

Semuanya setuju dan mereka mulai bertanding. Ternyata Antonlah yang awalnya memimpin. Sampai tiga putaran. Kemudian ia tersisih pada posisi ketiga. Mereka bertahan di gelanggang untuk memperebutkan uang kuliah yang menjadi taruhannya.

Tetapi, pada putaran ke tujuh, tiba-tiba Anton teringat kalau pada pukul sepuluh ada kuliah Pengambilan Keputusan Manajerial. Mata kuliah yang tidak pernah tidak diikutinya. Dosennya cantik pula, seperti Mikha Tambayong. Tanpa pikir panjang ia pun lari dari arena balapan. Pertandingan terhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun