Kemudian Ummar bin Khattab bergegas menemui Ummu Kultsum di rumahnya dan bertanya kepadanya apakah ingin mendapat pahala melimpah dari sisi Allah.
"Hai Amirul Mukminin, kebaikan apa yang harus kulakukan agar mendapat pahala yang dijanjikan Allah?" tanya istrinya.
Sang Khalifah mengutarakan kejadian yang dilihatnya tadi. Ummu Kultsum bangkit segera mengambil peralatan bersalin dan perlengkapan bayi. Suaminya  memanggul peralatan memasak lengkap dengan makanan siap olah,  lalu pergi ke rumah orang Badui itu.
Orang Badui itu kaget dengan kedatangan Umar bin Khattab bersama bidan. Setelah diizinkan Ummu Kultsum menolong persalinan istrinya. Dan Sang Khalifah  menemani lelaki itu sambil memasak. Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar tangis bayi.
"Wahai Amirul Mukminin, sampaikan kepada temanmu, Allah telah mengkaruniainya anak laki-laki!" seru Ummu Kultsum.
Suami-istri Badui itu terhenyak karena yang sedang memasak dan meniup-niup api itu adalah Khalifah Umar bin Khattab ra yang ditemani istrinya menolong persalinan. Mereka pun takjub, pemimpin negrinya bersama istrinya datang langsung mendengarkan keluhan dan menolong rakyatnya.
Tetapi sayang, pada awal Muharam 24 Hijriah Sang Khalifah wafat, setelah tiga hari sebelumnya ditikam oleh Abu Lu'luah (budak Al Mughirah bin Syu'bah), saat sedang mengimami shalat Subuh berjamaah. Ummu Kultsum sangat sedih, tetapi bangga karena Sang Khalifah  syahid, dalam iman yang teguh kepada Allah SWT.
Kemudian setelah melewati masa idah,  Ummu Kultsum menikah dengan Aun bin Ja'far bin Abu Thalib, tidak lama, karena Aun pun wafat. Ali bin Abu Thalib menikahkan Ummu Kultsum dengan Muhammad  bin Ja'far, tetapi Muhammad juga akhirnya wafat. Ummu Kultsum menikah lagi dengan Abdullah bin Ja'far dan menjadi pasangan sepanjang hidupnya.Ummu Kultsum wafat pada 75 Hijriah.