Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Teladan Ummu Kultsum

27 Mei 2019   16:11 Diperbarui: 27 Mei 2019   16:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Adalah Ummu Kultsum, cucu Rasulullah Saw, putri bungsu pasangan Ali bin Abi Thalib ra dan Fatimah az-Zahra, lahir pada 7 Hijriah. Ibunya kemudian meninggal di tahun yang sama.

Ummu Kultsum sempat merasakan kasih sayang kakeknya. Dia mendapatkan pendidikan agama yang kuat dari keluarganya, sehingga menjadi pribadi yang cerdas dan taat beribadah. Tak hanya wajahnya yang cantik, budi pekertinya pun luhur,dan perilakunya terhormat.

Umar bin Khattab ra  yang telah mengetahui pribadi Ummu Kultsum yang shaleha, kemudian bermaksud meminangnya, dan Sang Khalifah menyampaikan keinginannya itu kepada Ali bin Thalib ra. Tetapi Ali bin Abi Thalib ra  tidak menerima lamaran Sang Khalifah karena Ummu Kultsum masih sangat muda. Iapun bertanya mengapa Umar bin Khattab ra bermaksud menikahi putri bungsunya.

Umar bin Khattab ra menjawab, " Nikahkanlah aku dengan Ummu Kultsum hai Abu Hasan, sebab aku sudah melihat kemuliaan padanya yang tidak ada pada perempuan lain."

Akhirnya Ali bin Abu Thalib ra menerima lamaran Sang Khalifah dan meridhai pernikahan Umar bin Khattab ra dengan putri bungsunya pada bulan Dzulkaidah 17 Hijriah.

Kemudian selama mendampingi Sang Khalifah, Ummu Kultsum selalu setia dan mendukung semua keputusan dan kebijakannya. Bahkan selalu bersamanya terjun langsung ke masyarakat.

Pada suatu malam Sang Khalifah seperti yang sering dilakukannya, menyamar sebagai orang biasa, berkeliling di sekitar pemukiman di Madinah. Di tengah perjalanan langkahnya terhenti saat mendengar rintihan seorang perempuan, dan dilihatnya seorang lelaki sedang panik berdiri di pintu rumahnya.

Umar bin Khattab ra memberi salam kepada orang Badui itu dan menanyakan apa yang terjadi.

"Pergilah kamu, semoga Allah memberkahimu untuk mendapatkan apa yang kamu cari!Jangan menanyakan sesuatu yang tak berguna bagimu!" jawab orang itu.

Jawaban ini tidak membuat Sang Khalifah marah. Dia yakin lelaki itu sedang kalut,membutuhkan pertolongan, dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Umar bin Khatta kembali bertanya apa yang terjadi di dalam rumah kelaki itu. Lelaki itu akhirnya menjawab bahwa istrinya mau melahirkan, tetapi tidak ada alat atau apapun untuk menolong persalinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun