Sebentar lagi bulan Ramadhan  segera tiba. Kami sekeluarga menyambutnya penuh dengan suka cita. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan perjuangan untuk memerangi hawa nafsu, kami sekeluarga harus menyiapkan mental dan fisik agar dapat melaksanakan ibadah Ramadhan secara optimal.Â
Biasanya kami menghadiri majelis ta' lim di masjid di daerah kami untuk mengingat kembali dan menambah wawasan mengenai ibadah shaum dan amalan-amalan yang menyertainya, dan mempersiapkan materi agar leluasa dan bisa konsentrasi taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Keluarga juga harus disiapkan agar bisa melaksanakan rangkaian ibadah shaum dengan baik.
Segala kegiatan dan aktifitas yang tidak sesuai dengan hikmah Ramadhan harus dijauhkan. Tentunya harus sungguh-sungguh  menjauhinya. Lebih baik mengunjungi tempat-tempat untuk  mendekatkan diri kepada Allah.
Ibadah shaum di samping mengandung hikmah ritual juga memiliki hikmah sosial.Melalui ibadah shaum Ramadhan kita diharapkan bisa ikut merasakan bagaimana rasanya orang yang sering lapar, sehingga dengan shaum kita bisa membayangkan kondisi orang-orang fakir dan miskin, sehingga kita bisa memberikan infaq, sodaqoh, dan zakat. Dan orang-orang yang hidup berkecukupan dan orang-orang kaya dianjurkan di bulan Ramadhan agar tidak "mendemonstrasikan" Â harta dan kekayaannya di depan orang-orang miskin, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan atau kecemburuan sosial.
Dalam hadits disebutkan bahwa ibadah di bulan Ramadhan mendapat pahala lebih banyak daripada ibadah di bulan lainnya. Dalam Al Quran juga diterangkan bahwa dengan ibadah Ramadhan bisa meraih taqwa kepada Allah. Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat efektif untuk meraih kualitas taqwa.