Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati dalam Kabut

24 November 2018   09:08 Diperbarui: 24 November 2018   09:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kertakan dia tutup di malam hari, laki-laki

dan biarkan dia jatuh dan biarkan dia berjalan :

itu buku yang baik. Dia sekarang pembicaraan

kami dengan mulut untuk bergerak,

batu untuk untuk melempar, kekerasan untuk membuktikan,

itu bacaan yang baik. Tiga - kursi listrik

 

menghantam udara di atas kepalaku :

di negara panas ini para lelaki bangga

untuk berdarah, dan berdesakan untuk bergabung di kerumunan

di mana suara-suara mati dan hidup kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun