Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Corpus Studiosorum Bandungengse Organisasi Mahasiswa Tertua di Asia Tenggara

19 September 2018   20:36 Diperbarui: 19 September 2018   20:44 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

        Tahukah Anda Organisasi mahasiswa tertua se-Asia Tenggara berada di Indonesia, yaitu di kota Bandung? Corpus Studiosorum Bandungense (CSB) berdiri pada tanggal 2 September 1920 di Technische Hoogeschool (TH), sekarang Institut Teknologi Bandung, Bandung dengan nama Bandungsche Studenten Corps (BSC).Terbentuk dua bulan sesudah TH resmi dibuka tanggal 2 Juli 1920.

        BSC merupakan organisasi kemahasiswaan di kampus Ganesha Anggota-anggotanya pada awalnya adalah mahasiswa-mahasiswa Technische Hoogeschool. Karena waktu itu TH hanya memiliki satu jurusan, yaitu afdeling Weg-en Waterbouwkunde (Ilmu bangunan jalan dan ilmu bangunan air), bisa dikatakan BSC-lah "Himpunan Mahasiswa Sipil"-HMS pertama di Indonesia. Dan karena pada waktu itu TH hanya memiliki satu fakultas yaitu Faculteit van Technische Wetenschap, bisa dikatakan  BSC-lah "Senat Mahasiswa Fakultas Teknik" pertama di Indonesia. Bahkan BSC itu organisasi mahasiswa tertua di Asia Tenggara.

        Bandungsche Studenten Corps merupakan suatu organisasi mahasiswa yang bersifat terbuka, tidak membedakan ideologi politik, perbedaan bangsa, agama, maupun kesukuan. Prinsipnya semua mahasiswa bisa menjadi anggota, dengan satu persyaratan lulus masa percobaan yang disebut outgroening (sekarang perpeloncoan).

         Pada pertemuan BSC bulan November 1920 berkaitan dengan kebutuhan akan asrama mahasiswa BSC dilibatkan bersama pihak fakultas dan Dewan Curator dalam rencana dan renovasi asrama mahasiswa. Untuk itu didirikan  komite yang beranggotakan dua Dewan Curator, anggota Dewan Direksi, tiga orang Profesor, dan ketua BSC.Komite ini membuat rancangan awal, dan diusulkan Raad van Beheer TH. Raad an Beheer kemudian membelikan tanah di sekitar Ijzermanpark (Taman Ganesha sekarang) sekaligus menjamin pembayaran bunga dan pelunasan separuh biaya bangunan. Sementara separuh sisa pembiayaan  diajukan BSC kepada pemerintah untuk mendapatkan subsidi. Selanjutnya Biro Arsitektur Schoemaker membuatkan desain segera setelah pemerintah memberikan jawaban yang menguntungkan. Kurang lebih setahun kemudian bangunan tersebut selesai dibangun.

        Pada Dies Natalis ke 14 TH Bandoeng tanggal 3 Agustus 1934, ketua Fakultas, Prof. C. P. Wolff  Schoemaker mengangkat permasalahan kehidupan kemahasiswaan kampus TH. Mahasiswa pribumi dirasakan kurang memiliki BSC karena perbedaan budaya, dia juga menyatakan bahwa akar permasalahannya harus dicari. Mahasiswa pribumi umumnya reseptif dan bersemangat untuk belajar. Tetapi kebencian yang mereka rasakan di tempat kuliah mereka, dapat merangsang aksi politik terhadap penguasa, baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi.Terhadap permasalahan ini pimpinan TH  tidak merasa berkewajiban untuk membuat peraturan yang represif, tetapi juga tidak akan bertindak sebagai pelindung kegiatan politik.

        Intinya pada masa itu banyak diskriminasi yang dirasakan sebagian mahasiswa pribumi sehingga mendorong mereka untuk mendirikan organisasi versi pribumi dan meninggalkan BSC.

        Sampai  tahun-tahun awal kemerdekaan di Bandung hanya terdapat satu perguruan tinggi (FT Uvl), tetapi kemudian dibuka Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap Uvl (1947), sehingga BSC terbuka untuk mahasiswa non teknik.

        Beberapa tokoh yang pernah menjadi anggota BSC antara lain :

 -Ir.Soekarno (Bapak proklamator kemerdekaan Republik Indonesia), sebelum ke luar dan mendirikan organisasi sendiri.

-Ir. H. Djuanda Kartawidjaja (Perdana Mentri Republik Indonesia ke 10).

-Purnomosidi Hadjisarosa (Mentri Pekerjaan Umum pada Kabinet Pembangunan III).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun