Sapaku untuk Syurgaku
Buk, maaf setelah sekian tahun lamanya
Aku masih terus mengingat berbagai kisah yang indah
Masa kecil yang penuh tawa, di manja dan di cintai setulus jiwa
Buk, maaf....
Buk, maaf....
Buk, maaf....
Aku masih tetap sama dengan rona gelendotannya
Masih belum seberdikari itu untuk menghadapi dunia
Buk, maaf...
Aksaraku mulai payah,
Hatiku mulai hancur bagai pecahan kaca tak menemui puingnya
Buk, maaf...
Hari itu, aku tak sehebat kamu, menahan sesak sedemikian rupa dengan balutan senyum palsu yang ditampilkan dihadapan orang antagonis sekitarnya
Bukkkkkk....
Sesaaakkkkkkk.
Jalan mana lagi yang harus ku lalui tanpamu?
Arah lintang sudah menghadang, namun aku seperti tertendang
Diperbatasan lautan yang kuat dengan ombak yang menerjang
Bukkkkkk, aku kualahan......
Buk, kembalilah, aku tahu kamu masih ada, jika sudah di alam berbeda tak mungkin kau biarkan aku menderita sedemikian rupa.
Jika sudah di syurga, kau pasti selalu menghantuiku dengan berbagai mimpi indah
Buk, maaf dan terima kasih banyak mencintaiku sampai membekas
Tidak pernah bersikap keras
Buk, aku menyayangimu...
Untukmu yang selalu kurindui tanpa tepi
Cirebon, 09 November 2022
Kiki Ambarizki