Mohon tunggu...
Kikaiko Iko
Kikaiko Iko Mohon Tunggu... Jurnalis - menikah

menulis adalah hal paling menyenangkan karena bisa berbagi pengalaman dengan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suami Dua Istri

17 Januari 2020   21:31 Diperbarui: 17 Januari 2020   22:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

episode 4

cemburu

"Ohh iya, Ayah belom cerita ya, yang magang udah mulai masuk, jumlah orangnya 5, cewe 3 cowo 2, tapi bukan anak SMA jadinya, anak kuliahan"
Singkat jawab Ando,

"Dari kapan mulai masuknya, kalo bunda nggak nanyain, ayah pasti lupa cerita," Lusi jawab cemberut,

"Sudah hampir dua minggu bun, ya maafin ayah ya, kemaren mau cerita ayah banyak kerjaan, bunda juga tau kerjaan sampe ayah bawa pulang, di tambah ada anak yang magang tugas ayah jadi nambah, karena ayah jadi mentor salah satu anak magang itu." Ando menjelaskan.

"Berarti ayah selalu bareng anak cewe itu dong,!!!" Lusi mulai cemburu, nggak biasa Lusi ngerasa aneh kaya gini,

"Bunda cemburuu yaaa,?" Ando malah menggoda Lusi,

"Apa sih, nggak cemburu kok, cuma waspada aja, nggak boleh bukan,??" Lusi balik bertanya.

"Bagus dong, itu tandanya bunda sayang sama ayah, ayah juga sayang sama bunda, apalagi kita itu kan udah kenal bukan cuma setahun dua tahun, masa sih bunda nggak liat kalo ayah sayang banget sama bunda," Ando sedikit menjelaskan.

Sambil mendengarkan Ando, Lusi ke dapur untuk menyiapkan sarapan, menghangatkan ayam goreng yang tadi malam suaminya beli, yang belom sempet di makan,
Lusi nggak jawab apa-apa, Lusi bingung, dia tau kalau dia dan suami kenal bukan cuma setahun dua tahun, tapi dia tau sikap suaminya seperti apa.

Sambil menunggu sarapan siap, Lusi meminta suaminya bersih-bersih supaya pas sarapan siap suaminya pun sudah siap.

Melihat suaminya masih belum selesai, Lusi mengurusi anaknya dulu, menyuapi bubur ayam yang tadi dia beli, setelah itu langsung memandikan anaknya, agar pas ayahnya pamit berangkat anaknya sudah wangi, enak kalo nanti ayahnya cium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun