Mohon tunggu...
Kifayatul ahyar
Kifayatul ahyar Mohon Tunggu... Jurnalis - Kontributor NU Online Banyumas - Cilacap

Penikmat Kopi dan Fotografi dan berminat pada dunia digital marketing, penyuka perjalanan di ahyar.web.id dan penjaga tbmajibarang.my.id

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Sedih di Awal Ramadan

5 Mei 2019   19:20 Diperbarui: 8 Desember 2021   23:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Sedih di Awal Ramadan

Tak seperti kebanyakan orang di kampungnya yang bersuka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Suyar justru tampak murung dan sedih.
Perasaanya kacau balau, tak karuan, mirip orang sedang galau karena ditinggal mbojo.

Sore ini Suyar soan  ke rumah Gurunya, selain dengan tujuan meminta kopi dan rokok Dji Dam Soe gratis, dalam hati Suyar juga berniat untuk sekadar curhat atau gendu-gendu rasa kepada gurunya atas perasaanya yang menggnaunya itu.

Setelah kopi dan rokok dihidangkan, Suyar buru-buru menyeruput kopinya dan menyalahkan sebatang Dji Sam Soe untuk mengobati rasa kecut di bibirnya yang sejak tadi pagi belum ada barang setengah batang rokok pun yang dihisapnya, bukan karena sedang tak enak merokok, namun memang tak punya uang untuk membelinya.

"Mbah, setiap Ramadan datang, saya kok selalu merasa sedih yah. Tak seperti kebanyakan orang pada umumnya yang senang akan datangnya bulan Ramadan. Saya merasa khawartir Mbah, jangan-jangan saya termasuk orang yang tak bahagia menyambut bulan suci Ramadan?,"

"Loh apa yang kamu sedih kan, apa yang kamu khawatir kan. Kesediaan dan kekhawatiran mu tidak berdasar, justru aku malah melihat kebahagiaan yang jelas terpancar dari wajah mu,"

"Kebahagiaan dari mana? Mbah lihat sendirikan wajah saya kusut dan kisut,"

"Itu karena kamu sudah gak mandi selama seminggu. Iya kan! dari baunya saja sudah jelas,"

Begini yah,  pertama kau harus definisikan dulu makna bahagia menurut mu, sesudah itu kau baru boleh merasa sedih dan khawartir. Jika kamu belum bisa mendefinisikan makna bahagia, jangan terburu-buru dulu merasa sedih atau khawatir.

Tapi Mbah, orang-orang sudah sangat siap memasuki Ramadan, mereka sudah membeli baju Koko baru, sarung baru, sajadah baru, peci baru dan lain-lain yang serba baru untuk dipakai saat salat tarawih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun