Mohon tunggu...
Kifayatul ahyar
Kifayatul ahyar Mohon Tunggu... Jurnalis - Kontributor NU Online Banyumas - Cilacap

Penikmat Kopi dan Fotografi dan berminat pada dunia digital marketing, penyuka perjalanan di ahyar.web.id dan penjaga tbmajibarang.my.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Harus Kreatif Mengembangkan Metode Pembelajaran

5 April 2018   14:55 Diperbarui: 28 Mei 2018   10:59 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BEDA Online - Berita Dari Ajibarang Metode pembelajaran digunakan untuk menciptakan suasana kelas yang aktif. Pembelajaran akan membosankan bila guru tidak kreatif. Menciptakan suasana belajar yang aktif menjadi tugas utama guru. Terlebih bagi mata pelajaran yang bersifat naratif dan hafalan seperti ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi sejarah. Sebab materi sejarah lebih banyak penghafalan teks dibanding penalaran, sehingga siswa mudah bosan dan jenuh didalam kelas. Mengatasi persoalan ini, siswa kelas lima MI Ma'arif NU 1 Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng menggunakan metode diskusi teman sebaya untuk menghindari kejenuhan dibawah bimbingan gurunya, Rabu (4/4)

Kurikulum 2013 mengamanatkan agar pembelajaran lebih mengedepankan pendekatan saintifik. Banyaknya materi IPS menjadikan siswa cepat bosan, karena mereka diharuskan mengingat teks materi dalam buku pegangan. Pendekatan saintifik, mengajak siswa untuk menemukan sesuatu yang dipelajarinya. Maka dengan diskusi teman sebaya, siswa akan berdialog dan berinteraksi  untuk mendapatkan pengalaman belajarnya.

Imam Muttaqin, guru kelas lima, menuturkan dalam pembelajaran IPS sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan, satu diantaranya dengan tanya jawab teman sebaya. "Belajar sejarah juga dapat dilakukan melalui kunjungan ke situs bersejarah, nonton film sejarah, studi lapangan, wisata religi dan sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran," tuturnya.

Imam menjelaskan tujuan penerapan metode diskusi teman sebaya ini untuk menghindari kebosanan. Untuk menggali dan berbagi informasi antarsiswa. "Dengan berdiskusi, siswa diharapkan lebih memahami materi secara mendalam dan saling melengkapi satu sama lain dibawah bimbingan guru," jelasnya.

Kepala Madrasah, Sugeng Riyadi, mengemukakan metode tanya jawab teman sebaya memberikan suasana pembelajaran menjadi hidup. Sebab siswa bertukar informasi dan pengalaman belajarnya. "Metode ini bagian dari upaya implementasi kurikulum 2013, cara menciptakan pembelajaran inovatif dan partisipatif harus selalu dikembangkan," ungkanya.

Sugeng berharap semua guru seyogianya selalu melakukan pembaharuan dalam pembelajaran. sehingga siswa tidak cepat bosan dalam belajar. "Idealnya setiap guru mampu mengembangkan metode pembelajaran agar suasana interaksi dikelas tidak menjenuhkan. Sehingga saya menghimbau kepada para guru disini untuk aktif agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dan terukur", harapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun