Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik "Narasi Hegelian" Rocky Gerung Usungan Capres Anies Baswedan

11 November 2022   16:02 Diperbarui: 11 November 2022   16:07 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Situasi dalam negeri Menjelang masuk tahun politik 2023-2024 memang sedang tidak baik-baik saja. Berbagai persoalan negara-bangsa ini terus bermunculan, mulai soal tragedi kemanusian Stadion Kanjuruan Malang, gugatan kasus ijazah palsu Presiden, kasus pembunuhan berencana Jenderal Polisi Sambo, babak baru perang bintang internal kepolisian soal setoran tambang illegal, hutang luar negeri, sumber pembiayaan pembangunan mega projek IKN, hingga kasus prostitusi kebaya merah.

Mencuatnya semua kasus di atas, bahkan semakin memanas situasionalnya ketika Partai Nasional Demokrat (NASDEM) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai usungan calon presiden 2024 dengan klaim kolaborasi partai untuk memenuhi Presidensial Treshold (PT) 20 % dengan Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mengenai perihal ini, apakah merupakan "kecermatan kalkulasi politik" atau justru sebuah "blunder politis" partai Nasional Demokrat?

Jika ada pertanyaan apakah keberadaan Surya Paloh dengan posisi sebagai pendiri sekaligus penguasa penuh Partai Nasdem diduga juga bagian dari kelompok Oligark, diprediksi Rocky Gerung tidak akan merespon meski juga tidak mengklarifikasi kebenaran pendapat tersebut, karena konsen dan kepentingan politisnya ingin membuktikan syntesa politiknya terhadap dua hal, pertama, presiden Indonesia 2024 berasal dari kalangan sipil, berbasis intelektual-akademisi, dan kedua, pembuktian bisa memenangkan pertarungan politik tanpa mahar partai politik, dan ketiga, peluang uji coba sosok Presiden yang berani dan mampu mengendalikan para Oligark bukan sebaliknya.

Siapa sejatinya surya paloh selain terkonfirmasi pendiri dan penentu arah kebijakan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini? Popularitasnya, dengan seluruh perusahaan yang dikuasainya saat ini. Pemilik perusahaan media, catering, perhotelan dan tambang. Beberapa perusahaan milik Surya Paloh merambah bisnis Media Group yang menjalankan beberapa televisi nasional seperti Metro TV dan Magna TV. Selain itu, Media Group juga memiliki anak perusahaan media yakni Media Indonesia yang bergerak di media cetak. Ada juga perusahaan katering, perusahaan perhotelan dan tambang.

Untuk juga dipahami, setidaknya Surya paloh juga sedang memainkan peran politisnya dengan cerdas meski tidak harus menjadi Presiden sekalipun. Antusiasme politis yang sedang dimainkan, bahkan sampai berani mengorbankan resiko keluarnya beberapa kader terbaik partai dikepengurusan partai daerah Bali, Sulawesi Utara, Jawa Tengah dan daerah lainnya.

Diduga target social-politik Surya paloh saat ini ada dua hal yang ingin dicapai secara individual, pertama, ingin memposisikan diri sebagai pandito untuk mendapat predikat bapak bangsa, dan kedua, stigmatisasi diri sebagai politikus ulung dan berkelas yang bisa diandalkan public luas sehingga bisa mendongkrak suara partai Nasdem di parlemen kelak.

Momentum perhelatan panggung politik yang digagas Surya paloh Sosok, setidaknya  ditangkap intelektual organik Rocky Gerung. Sosok kritis yang selalu konsisten memperjuangkan soal demokrasi, korupsi, politik identitas dan soal oligarki. Kenyinyiran dengan narasi kritisnya disuarakan untuk mengkritik terhadap prilaku dan kebijakan politik para elit penguasa, dilakukan secara lugas dengan basis dialektika analogi dan logika akal sehat, dan meyakini sebagai kewajiban politis bagi setiap warga negara. Mengapa? karena mereka dibayar dan diberi mandate politik mensejahterakan warga negaranya, siapapun identitasnya dan dimanapun tempat tinggalnya.

Cara mengkritik Rocky Gerung kali ini dengan memanfaatkan momentum panggung politik yang digagas Surya paloh, sepertinya menggunakan teori filosof terkenal Jerman Georg Wilhelm Friedrich Hegel, yang mengajarkan bahwa dialektika Hegel merupakan suatu penalaran di bidang sosial pada awalnya yang terdiri atas tesis (pengiyaan), antithesis (pertentangan), sintesis (penyusunan) atau pergerakan dinamis menuju perubahan. Dialektika ini dikuatkan dengan salah satu ajarannya yang terkenal bahwa hidup adalah proses perubahan yang terjadi secara terus-menerus.

Berangkat dari basis teori di atas, dengan kepiawaian intelektual Rocky Gerung, saai ini beliau sedang memainkan "konstelasi konspirasi pemikiran psiko-politik public" dengan gaya khas komunikasi politiknya dengan mengoptimalkan media konten yang dikelolanya. Setidaknya ada dua hal yang akan disasar, pertama, berupaya membongkar siapa para oligark yang sedang dan yang akan memainkan kandidat yang disorong sebagai calon jadi presiden terpilih, dan kedua, memprovokasi dan menyerukan agar rakyat sadar posisi untuk memagari dan menjaga harga diri para pemilik suara PEMILU berani menolak praktik politik uang dan melawan praktik politik identitas.

Perihal tujuan utama yang ingin disasar, semata untuk menjaga system dan proses demokrasi bisa berjalan sesuai mekanisme yang bersih dari praktik korupsi melalui politik uang, dengan memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga bangsa tanpa belenggu politik identitas (SARA) maupun intervensi para Oligark untuk mempengaruhi dan mengatur presiden terpilih 2024-2029. Mungkinkah capaian politik itu bisa diraihnya?

Sedangkan strategi yang dimainkan Rocky Gerung, diupayakan melalui cara, pertama, mensedekahkan dengan mempertaruhkan intelektualitasnya untuk "menerima kritik dan hujatan dengan berbagai stigmatisasi sekalipun", dan kedua, secara sadar diduga "mengorbankan sosok usungan kandidat presiden yang terlalu pagi pen-deklarasi-annya" dengan framing Anies "the best" sebagaimana Surya Paloh menyampaikan alasan penunjukannya.

Strategi mencari simpati massa dengan berbagai pernak-pernik prilaku beserta gimmick politiknya, setidaknya telah mampu membius dan menyakinkan public luas untuk bersedia mendukung dan memilih hingga berharap bisa terpilih sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029.

Meskipun, potensi massa mengambang (floating mass) warga Nahdiyin dan massa PDIP saat ini memang sedang menunggu perintah komando, kemana suara politik mereka akan disalurkan. Setidaknya, sipapun yang diusung sesuai restu representasi Ormas diwakili PBNU dan representasi Partai diwakili PDIP dengan berbagai kalkulasi politisnya, diprediksi mampu mengkonsolidasikan massa potensialnya yang bisa menjadi penentu pemenang kontestasi pemilihan presiden  2024 nanti.

Jika benar safari politik Anies Baswedan saat ini murni karena keinginan dan undangan para simpatisannya tanpa ada sponsor Oligark dibelakangnya, maka ini menjadi sejarah baru dalam praktik demokrasi di Indonesia. Seorang calon presiden bukan anggota partai politik tertentu, berbasis akademisi dan seorang intelektual, tetapi dipinang dan diusung hingga memenangkan kontestasi politik pemilihan presiden.

Untuk memantik dan mematangkan kontroversi sintesa politik yang diuji-cobakan, Rocky Gerung menambah adonan bumbu penyedapnya dengan mewacanakan sosok Luhup Binsar Panjaitan yang dinilai memenuhi kriteria mendampingi Anies Baswedan sebagai calon Wapresnya. Dalam posisi ini, semakin menegaskan bahwa Rocky Gerung sangat siap dalam memposisikan dirinya menjadi martil demokrasi dengan cara memainkan pikiran dan prilaku public yang beresiko politis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun