Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Presidensi G20: "Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila" sebagai Basis Tema "Recover Together, Recover Stronger"

31 Juli 2022   23:13 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:26 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sedangkan contoh keteladanan politis yang bisa dijadikan referensi bagi anggota G20, adalah dengan menunjukkan bagaimana pemerintah Indonesia mampu mengelola potensi SDA dan memastikan ketersediaan pasokan pangan dunia yang dibangun melalui skema investasi hijau yang dikembangkan dengan melibatkan/menggandeng para investor nasional dan luar negeri, berikut kepastian keamanan investasi yang sedang berjalan saat ini.

Potret keteladanan politis lain yang bisa disuguhkan adalah kondisi masyarakat Indonesia yang pluralis berwajah Bhineka Tunggal Ika. Meski demikian, masyarakat bisa menjalani hidup dan kehidupannya dengan damai dan saling toleran, karena dibingkai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai perekat dan falsafah bangsa.

Landasan pikir yang dijadikan komitmen komunal warga negara menuju kesejahteraannya ini, dipraktikkan melalui semangat gotong royong antar warga dimana mereka tinggal tanpa memandang etnis, suku, agama yang mereka anut. 

Implementasi UU tentang otonomi daerah sebagai rambu politis mendukung/membantu daerah yang miskin SDA, kebijakan politiknya di atur dalam UU Otonomi Daerah. 

Sedangkan UU tentang Desa telah mengalokasikan dana bantuan ditetapkan dalam ketentuan APBN yang diputuskan lembaga legislative (DPR).

Untuk memperoleh kredibilitas dan kepercayaan dunia dalam memimpin pemulihan global di bidang politik, negara G20 dan masyarakat global bisa berkaca dan belajar dari cara pemerintah Indonesia menghadapi isue Islamophobia. 

Diterimanya konsep Islam Nusantara sebagai nilai-nilai yang dihidupi masyarakat Nusantara seperti moderat, toleran, ramah dan adil, merupakan representasi dari ajaran islam itu sendiri. Gagasan Islam Nusantara merupakan opsi solutif membendung arus sentimentalis beragama yang sering menghantui masyarakat Indonesia.

Ajaran nilai-nilai Islam Nusantara yang mengayomi, melindungi, mensejahterakan dan menenteramkan berbasis keadilan antar umat beragama itu, relative bisa diterima warga dunia yang diinisiasi Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) sebagai organisasi massa (Ormas) keagamaan terbesar di Indonesia. 

Mengapa bisa diterima? karena karakteristik Islam Nusantara mencontohkan ajaran sikap toleran atau saling menghargai sebagai nilai moral yang dimiliki dan diamalkan bangsa Indonesia sejak dulu. Selain itu, ajarannya mengedepankan prilaku seimbang dan moderat dalam menyikapi persoalan sosial yang muncul karena penafsiran bersifat subyektif dari individu atau kelompok/aliran tertentu.  

Sedangkan untuk pemulihan global di bidang ekonomi, negara anggota G20 bisa belajar dari cara dan kemampuan pemerintah Indonesia membuat antisipasi dan skenario penanganan, pencegahan, hingga skema bantuan/subsidi kepada rakyat agar tetap bisa berusaha ketika menghadapi pandemi Covid-19, sehingga kegiatan ekonomi berjalan stabil. 

Karena kebijakan pemulihan ekonomi ditangani dengan tepat, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil jika dibandingkan dengan situasi dan kondisi ekonomi yang dialami negara-negara lain. Setidaknya pengalaman dan keteladanan ini bisa dijadikan referensi dalam merumuskan 2 (dua) pokok bahasan "Finance Track dan Sherpa Track".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun