Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hari Bumi 2021: Menjawab "Restore Our Earth" dengan Local Wisdom

22 April 2021   03:09 Diperbarui: 22 April 2021   12:38 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hari Bumi 2021 (Envanto Element by Choreograph)

Masih ingat dan konsistenkah para aktivis dan actor intelektual yang terlibat saat itu dengan visi-misi perjuangannya saat ini? tentunya ada tokoh aktivis dan actor intelektualnya yang saat ini sedang menduduki posisinya masing-masing sebagai elite politik di lembaga pemerintahan dan parlemen Amarika.

Fenomena ini tentu sangat menarik jika dikaitkan dengan fakta saat ini soal kebijakan politik dalam negeri amerika atas tindakan dan pensikapannya terhadap praktik seluruh pabrik dan industri yang berkembang di Amerika selama ini.

Karenanya, untuk konteks sebuah negara, kebijakan dan kebijaksanaan politik pemerintah penguasa tertentu yang harus bertanggung jawab. Ambiguitas kebijakan ekonomi, godaan hutang dan investasi, tuntutan kesejahteraan pribadi/kelompok, hingga tekanan politik kelompok oligarki, bisa jadi sebagai pemantik atau penyebab terjadinya tindakan inkonsisten.

"Kolaborasi antara pemerintah, NGO dan masyarakat lokal, seakan telah menunaikan tugas dan kontribusi politisnya dengan berbagai kegiatan mitigasi dan atau adaptasi bencana dengan berbagai skema pendanaan melalui berbagai skema pendekatan"

Jika benar tema "Restore Our Earth" tersebut menolak anggapan bahwa mitigasi atau adaptasi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi perubahan iklim, maka cara apa yang paling efektif untuk menjawab tema hari bumi 2021 ini?

Local wisdom atau kearifan local yang terbebas dari kontaminasi inviltrasi budaya kota dan intervensi kebijakan politik pemerintah dengan dalih pertumbuhan dan pemerataan pembangunan wilayah pedesaan, mungkin saja bisa dijadikan skema penawarnya.

Masyarakat desa dan masyarakat adat pada dasarnya punya strategi konservasi tradisional yang teruji kehandalannya. Mereka selama ini dan bahkan telah lama keberlangsungannya, bisa dan mampu bertahan hidup dengan cara dan kearifan tradisionalnya.

Kearifan tradisional yang dikawal para kepala desa dan tokoh masyarakat adat menjadi jawaban ideal. Mengembalikan eksistensi dengan menghormati keputusan komunal mereka adalah langkah bijak bagi para elite politik, dengan tidak memaksakan kebijakan politik pertumbuhan sebagaimana praktik capaian keberhasilan pembangunan selama ini.

Batasan kesejahteraan hidup hingga kemakmuran versi mereka, harus ditempatkan sebagai tonggak dasar, tanpa harus dipaksa menyesuaikan kriteria sesuai definisi para tehnokrasi yang berlindung dibalik sistem politik, hingga target politik pemerintah penguasa dengan dalih amanat konstitusi berikut aturan turunannya (baca: UU, Perpu, Perpres, Kepres, PP, Perda).

"Potret kesejahteraan ekonomi dan dinamika sosial masyarakat desa menjadi cermin politis eksistensi sebuah negara-bangsa. Dengan demikian, keberadaan desa sebagai pensuplai kebutuhan dasar masyarakat kota, idealnya pemerintah merevitalisasi keberadaannya dengan garanti politik sesuai harapan masyarakat setempat"

Saat ini bumi menghadapi masalah lingkungan sangat serius. Dampak perubahan iklim global, pengelolaan limbah, kelangkaan air, ledakan penduduk, menipisnya sumber daya alam, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, peningkatan polusi dan kemiskinan, sedang menjadi tantangan bersama warga dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun