Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sandiaga Uno, Tinggalkan Gerindra Terimalah Pinangan PPP!

27 Oktober 2020   18:57 Diperbarui: 28 Oktober 2020   11:48 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Carl J. Friedrich, ilmuwan politik keturunan Jerman-Amerika mengatakan "Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan pengusaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal atau materiil".

Selama dua dasawarsa, parlemen didominasi politikus partai Golkar, PDIP, Demokrat, dan Gerindra. Sementara partai dengan jumlah politisi terbatas, hanya menjadi pelengkap politik semata. Fenomena ini sejatinya menciderai praktik demokrasi sesungguhnya.

Mengkritisi pernyataan diatas, praktik demokrasi itu butuh keseimbangan. Kemungkinan terjadi praktik manipulasi pengambilan keputusan secara konstitusional, karena komposisi perwakilan politisi partai tidak seimbang jumlahnya.

Representasi politisi yang ada idealnya seimbang, agar dinamika parlemen terkontrol melalui dialektika politik secara sehat selama proses memutuskan produk politik-hukum. Produk kebijakan politik sebagai rambu ketatanegaraan dan kelangsungan hajat hidup rakyat.

Implikasinya dengan pemberitaan media sosial mengenai peminangan Sandiaga Uno sebagai calon ketua PPP, seakan telah mengejutkan bagi para politisi partai. Silang pendapat menjadi tak terhindarkan, karena tontonan ini merupakan modus praktik pembajakan politisi.

Berdasarkan kesejarahan berdirinya partai, eksitensi dan praktik manajemen kepartaian PPP relative moderat. Realtif tidak ada figure pengurus atau anggota partai merasa pemilik partai. Proses kaderisasi hingga pemilihan pimpinan, berlangsung normal berbasis kwalitas dan prestasi kader partai.

PPP sebagai partai bernafaskan ideologi agama, sedang butuh figur dan karakter pemimpin dengan keteladanan tertentu. Mengapa? karena publik mengetahui sudah dua orang kader partai yang menduduki ketua umum PPP tersandung kasus pidana korupsi.

Fenomena ini, diduga yang memungkinkan PPP bisa meminang calon pimpinan di luar kader partai. Bisa jadi, skenario meminang calon pemimpin dari luar merupakan jalan tengah dari kompromi politik internal partai, setelah terjadi kebuntuan komunikasi politik antar faksi.

Ketika kader PPP meminang Sandiaga Uno, harus diapresiasi sebagai strategi sangat jitu, cerdas dan prospektif. Bagi Sandiaga Uno, bisa diabaratkan ingin berlayar menuju pulau tujuan, ada nelayan baik hati yang meminjamkan perahunya dengan gratis.

Seandainya peristiwa politik kontemporer ini berjodoh dan berlangsung mulus, maka tafsir politiknya identik dengan istilah biologi "simbiosis mutualisme". Saling menguntungkan kedua pihak dengan perspektif politiknya masing-masing.

Sosok dan karakter Sandiaga Uno berkesempatan menjadi dirinya sendiri, tanpa ada bayang-bayang menjadi orang nomor 2 dalam memperjuangkan cita idealnya dengan berbagai kontribusi ekonomi-politiknya, sebagaimana yang dilakukannya selama ini untuk NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun