Mohon tunggu...
Khusnul Zaini
Khusnul Zaini Mohon Tunggu... Pengacara - Libero Zona Mista

Menulis Semata Mencerahkan dan Melawan ....!!!

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pesan Moral dan Cermin Sejarah Memilih Kontestan Pilkada

23 Oktober 2020   16:50 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:16 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampaikan apa yang ingin saudara katakan dan perbuat dengan jujur, tulus, santun, dan apa adanya, tentang niat hingga tindakan yang akan dilakukan bersama warga masyarakatmu, menuju cita dan harapan yang selalu mereka impikan dan selalu harapkan.

Jangan berfikir dan berharap sedikitpun pujian tentang segala yang saudara lakukan, karena keinginan itu hanya menjadikan dirimu menyesal dan sakit hati. Manusia hanya bisa berencana dan berbuat, tetapi hasilnya menjadi rahasia sang pencita alam semesta.

Untuk menghadapi semua lawan politikmu, lakukan seperti kata bijak Cut Nyak Dien "Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang". Pesan sosok perempuan pemberani dan pejuang ini sangat universal.

Bahkan, mungkin saja kata bijak Cut Nyak Dien menginspirasi Y.B. Mangunwijaya dengan kata bijaknya "Perang tidak bisa dimenangkan dengan emosi, tetapi perhitungan yang dingin" sebagaimana tertulis dalam novelnya yang berjudul "Burung-Burung Manyar".

Sekali lagi, ini adalah soal keteladanan. Tidak ada yang patut menjadi kebanggan setiap pemimpin sejati, jika tidak ada keteladanan. Memastikan diri lebih dahulu berbuat baik dan benar, jujur, santun dan kosisisten hingga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Sebagai kepala daerah, tugas mulia dan terberat adalah berhasil mempengaruhi, mengorganisir, memahamkan, memobilisasi dan meyakinkan khalayak untuk berbuat dan berubah menjadi lebih baik, karena keinginan dan kesadarannya.

Sastrawan Ahmad Tohari menyadarkan kita dengan mengatakan "Bagaimana bisa, manusia tetap eksis ketika kemanusiaan telah mati? Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Mereka keliru, dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, tak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Maksudnya, tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk".

Mungkin saja, kata bijak novelis Ahmad Tohari itu terinspirasi KH. Hasyim Asy'ari yang mengatakan "Jangan Jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja".

Pada akhirnya, sebagai kepala daerah, memimpin dan pimpinlah warga masyarakatmu dengan segenap kerendahan hati :

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin, .....
Yang tegak di puncak bukit, ......
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau.

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, .....
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang, .....
Memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, .....
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang, .......
Membawa orang ke mata air.

Tidaklah semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya....
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu, ....
Jadilah saja dirimu....
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun