Sebelum kami menjelaskan tentang judul yang sudah tertera, ada baiknya kita kenalan terlebih dahulu. Ada pepatah yang mengatakan "Tak kenal maka tak sayang".
Halo semua, salam hangat untuk para readers yang telah menyempatkan waktunya membaca kutipan kami. Kami adalah Armin, Khusnul Khotimah dan Nyimas Nuraliza. Kami mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Pamulang yang sekarang sedang berada di Semester 6, mohon doanya agar kami bisa lulus tepat waktu dan selalu diberikan kelancaran sampai menuju garis finish.
Sudah cukup kenalannya, mari kita lanjut ke topik utama kami.Â
BANK BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (selanjutnya disebut "BNI" atau "Bank") pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai Bank sentral dengan nama "Bank Negara Indonesia" berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi "Bank Negara Indonesia 1946", dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Selanjutnya, peran BNI sebagai Bank yang diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946
BNI merupakan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Untuk memperkuat struktur keuangan dan daya saingnya di tengah industri perbankan nasional, BNI melakukan sejumlah aksi korporasi, antara lain proses rekapitalisasi oleh Pemerintah di tahun 1999, divestasi saham Pemerintah di tahun 2007, dan penawaran umum saham terbatas di tahun 2010
BNI Tawarkan Solusi dan Literasi Keuangan untuk UMKM Go Global
Duta Besar RI Untuk Inggris Merangkap Irlandia dan IMO Desra Percaya mengatakan pada masa pandemi ekspor Indonesia mengalami peningkatan dan tetap surplus. Artinya, jumlah barang yang diekspor oleh Indonesia masih jauh lebih banyak, dibandingkan yang diimpor dari Inggris. Perdagangan dua negara didominasi ekspor dari Indonesia, terutama produk kayu dan furnitur.
Sepanjang Januari--Mei 2022, untuk BNI telah berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor yang sangat baik, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 30,62%. Total kredit cabang luar negeri tercatat US$3,9 miliar, naik dengan sangat membanggakan 18% secara tahunan pada Mei 2022.
Langkah-langkah pioneer yang sudah dilakukan oleh BNI sudah sewajarnya diikuti oleh lembaga perbankan lainnya di Indonesia. Sehingga objectifnya adalah untuk transaksi jual beli pelaku UMKM dapat lebih bertumbuh, dan pangsa pasarnya pun menjadi lebih besar dan bersaing di pasaran global
Direktur utama BNI Royke Tumilaar menambahkan, sepanjang tahun ini, beberapa langkah nyata yang telah dilakukan oleh BNI demi mendorong UMKM Go Global diantaranya menggandeng TradeBeyond Limited yakni platform e-commerce terbesar di Hong Kong.
