Mohon tunggu...
Khusbatul lilla
Khusbatul lilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat walaupun setiap hari banyak hal yang membuat semangatmu patah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajari Aku Cara Mengembangkan Moral!

27 Oktober 2021   23:18 Diperbarui: 27 Oktober 2021   23:39 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar | Sumber: Youtube/@listari Mi - Pengembangan nilai moral dan agama anak usia 3-4 tahun-mahasiswa UNNES

Perkembangan moral anak usia dini? Apa sih moral itu? Moral ialah tingkah laku anak yang telah diatur dan dikendalikan oleh etika. Moral dibagi menjadi dua bagian yaitu moral baik dan jahat.

Perkembangan moral

Perkembangan moral ialah sebuah perubahan pada penalaran, perasaan serta perilaku tentang apa yang benar dan salah. Perkembangan moral sangat erat kaitannya dengan aturan dan ketentuan yang dibuat oleh masyarakat. Anak memiliki pola moral yang dapat dilihat serta dipelajari olehnya untuk dapat mengembangkan moralitasnya, yaitu pada saat anak memasuki jenjang sekolah taman kanak-kanak.

Perkembangan moral menurut Jean Piaget pada anak usia dini

Pada sebuah penelitiannya yang diuji cobakan pada dua anak yang berusia sekitar 4-12 tahun. Dan dapat disimpulkan bahwa ada 2 cara anak berpikiran yang sangat berbeda tentang moralitasnya, antara lain :

1.Heteronomous Morality

Perkembangan moral pada anak usia 4-7 tahun yaitu, keadilan serta aturan-aturan tidak boleh berubah . Anak dengan pemikiran Heteronomous menilai bahwa kebenaran atau kebaikan dari si pelaku dengan mencoba mempertimbangkan keadaan si pelaku, bukan maksud dari si pelaku.

*Misalnya ada anak yang memecahkan 5 piring karena tidak sengaja lebih buruk dari anak yang memecahkan 1 gelas dengan sengaja ketika sedang berusaha mencuri makanan.

*Anak dengan pemikiran heteronomous juga memiliki aturan yang tidak boleh di ganggu gugat atau diganggu oleh pihak otoritas yang berkuasa.

*Ketika jean piaget mencoba menyarankan agar membuat peraturan baru dalam sebuah permainan, anak tersebut menolak, mereka juga tetap teguh pada pendiriannya yaitu peraturan tetaplah peraturan dan tidak akan pernah diganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun