Mohon tunggu...
Khusbatul lilla
Khusbatul lilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat walaupun setiap hari banyak hal yang membuat semangatmu patah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Area Otak yang Memegang Kendali dalam Memahami Bahasa Lisan dan Tulisan

2 Maret 2021   11:34 Diperbarui: 2 Maret 2021   11:53 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.sainte-anastasie.org

Jika manusia diibaratkan seperti komputer maka otak adalah prosesornya. Otak adalah pemegang kendali atas semua yang akan dilakukan oleh anggota tubuh manusia yang lain, mulai dari mengendalikan pergerakan, mengendalikan perasaan dan juga mengendalikan pikiran seseorang. 

Tanpa otak yang utuh tubuh manusia tidak akan berjalan dengan baik. karena itulah kita wajib bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Manusia diberikan otak yang sempurna agar mereka menggunakannya dengan baik, salah satunya berpikir sebelum berbicara dengan orang lain, sebelum kita berbicara dengan orang maka seharusnya kita berpikir dulu sebelum mengucapkannya agar orang yang kita ajak bicara tidak merasa tersinggung oleh perkataan kita.

Lalu bagaimana bisa kita berbicara dengan lancar dengan menggunakan bahasa yang baik? Area otak manakah yang memegang kendali dalam mengatur bahasa yang kita gunakan saat kita berbicara?

Otak manusia terdiri dari beberapa struktur bagian yaitu, otak besar, otak kecil serta batang otak, yang masing-masing memiliki bagian-bagian tersendiri dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pada bagian otak besar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu terdiri dari hemisfer kanan dan kiri serta empat lobus. 

Pada bagian hemisfer kiri ini terdapat dua bagian yaitu area broca serta area wernicke, kedua area inilah yang mengatur kemampuan bahasa kita sehingga saat kita berbicara terasa mudah. Lalu apakah itu area broca dan area wernicke? Apa sajakah fungsinya? Apa sajakah gangguan pada area tersebut? Langsung simak yuuk.


1.Area Broca
Area bahasa pada sebagian besar manusia terletak pada hemisfer serebri kiri atau biasa disebut dengan otak kiri. Area broca ini adalah bagian otak manusia yang letaknya di gyrus frontalis superior pada lobus frontalis pada korteks otak besar. Area inilah yang sangat berperan terhadap proses bahasa serta kemampuan berbahasa dan pemahaman berbicara manusia. Area broca terletak pada area Broadmann 44 dan 45 dan berdampingan dengan area Wernicke.

2.Area Wernicke
Area wernicke adalah salah satu juga yang terlibat dalam komunikasi manusia. Area ini sangat berperan penting dalam perkembangan bahasa manusia. Area ini terletak di lobus temporal serta divisualisasikan disebelah kiri pada bagian otak. Letak pasti area wernicke masih diperdebatkan oleh para ahli sampai sekarang. Area ini saling berkaitan dengan area broca, peran area broca dikaitkan dengan produksi kata-kata, sedangkan area ini mengambil peran dalam pemahaman terhadap suatu perkataan manusia. Area ini juga seperti bagian otak yang lain yaitu mengalami risiko kerusakan. Jika area ini mengalami kerusakan maka akan menimbulkan masalah medis yang disebut dengan afasia wernicke.

Apa itu afasia wernicke? Afasia wernicke adalah gangguan yang terjadi pada area wernicke , gangguan inilah yang memicu kualitas komunikasi seseorang. Afasia wernicke ini menimbulkan penderitanya berbicara fasih dan lancar tetapi ucapan tersebut memiliki sedikit makna atau bisa juga tidak memiliki makna sama sekali. Afasia wernicke juga dikenal dengan afasia sensori dan afasia reseptif.

Biasanya penderita afasia menunjukkan beberapa gejala yaitu :
*Penderita biasanya mengucapkan perkataan atau kalimat yang tidak dimengerti atau tidak masuk akal. *Penderita mengucapkan kata-kata yang sama sekali tidak memiliki arti.
*Penderita tidak menyadari kesalahan mereka dalam mengucapkan kata atau kalimat.
*Penderita mengalami kesulitan dalam mengulang frasa.
*Penderita cenderung menambahi kata saat ia mencoba mengulangi ucapan orang lain.
*Penderita Seringkali menyela orang lain saat berbicara dan berbicara dengan cepat.


Selain gejala gejala diatas, penderita afasia wernicke juga memiliki ciri tertentu, yaitu:
*Mempunyai kesulitan dalam membaca dan menulis.
*Mempunyai kesulitan dalam memahami bahasa lisan orang lain.
*Dapat memahami materi visual dengan lebih baik dibandingkan dengan memahami bahasa lisan maupun tulisan.
*Mampu memelihara kemampuan kognitif dibandingkan dengan hal yang berkaitan dengan bahasa.


Afasia sangat berbeda jika dibandingkan dengan Alzheimer. Afasia merupakan gangguan berbahasa yang mempengaruhi kemampuan untuk memahami dan memproduksi bahasa lisan maupun tulisan seseorang. Sedangkan Alzheimer terjadi karena fungsi otak seiring berjalannya waktu mengalami penurunan.


Lalu Apa penyebab afasia wernicke bagi area wernicke?
Kerusakan pada area ini dapat memicu penyebab terjadinya afasia wernicke. Kerusakan ini dikaitkan dengan penyakit stroke yang mampu menghambat aliran darah yang menuju otak manusia. Jika darah tidak dapat mencapai area ini, sel otak bisa menjadi mati dan dapat memicu afasia wernicke. Sekitar 25% sampai 40% pasien stroke berisiko mengalami afasia wernicke. Bahkan afasia ini dapat memicu kondisi medis lainnya, seperti berisiko terjadinya kerusakan pada area ini (Wernicke). Masalah medis tersebut adalah. Trauma kepala, Tumor, Infeksi, hingga gangguan neurologis pada manusia. Bahkan beberapa kasus afasia juga dapat kambuh serta dapat menghilang pada penderitanya. Biasanya kasus ini disebabkan oleh sakit kepala, kejang atau bisa disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Terimakasih, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun