Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Yayat, Perempuan Penggila MotoGP Bicara Tentang Valentino Rossi dan Harapan pada Jokowi

2 November 2015   19:14 Diperbarui: 8 November 2015   01:57 2640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MotoGP bukan sekadar salah satu alternatif tontonan apabila Anda tidak menemukan acara menarik di layar TV. Bukan pula sekadar salah satu even yang asing karena penyelenggaraannya jauh di mata. Ajang MotoGP memang belum bisa singgah di Indonesia. Sirkuit terdekat dalam rangkaian seri MotoGP pada setiap musimnya hanya menghampiri Sepang International Circuit (SIC), Malaysia. Namun ini tak menyurutkan langkah para pecintanya untuk terbang ke negara tetangga itu.

Dalam perjalanan bersama #FederalOilGoesToSepang, saya mencatat kehadiran 8 Kompasianer yang meramaikan Sepang2015. Salah seorang di antaranya adalah perempuan muda penggila MotoGP bernama Yayat. Jangan terkejut, karena dia memang seorang perempuan dan namanya sungguh tak bersahabat dengan dirinya karena kerap terbukti menyesatkan persepsi banyak orang.

Kegilaan karyawati di sebuah agen perjalanan wisata yang berdomisili di Jakarta ini pada MotoGP tak bisa dilepaskan dari sosok Valentino Rossi. Kesukaannya menulis blog membuat ia kerap menuangkan buah pikir dan rasa di Kompasiana, tak heran bila dari sekitar 478 tulisan blognya, sebagian besar tentang Valentino Rossi dan MotoGP. Sebagai ganjaran yang sepadan, sekitar 125 tulisannya diangkat jadi tulisan utama (Headline). Anda bisa memantau lamannya di Kompasiana menggunakan nama akun /yayat.

Untuk lebih mengenal sosok perempuan yang di Kompasiana tergabung dalam gerombolan orang koplak di Koplak Yo Band, saya tergelitik untuk mewawancarainya. Silakan simak, dan bila Anda penasaran, monggo pedekate ke akun media sosial miliknya: @daffana (twitter), da_ffana (Instagram), dan https://www.facebook.com/ya.yat.545 (FB).

Sejak kapan dan bagaimana ceritanya Mbak Yayat suka pada MotoGP? Pasti ada cerita menarik untuk dikisahkan.

Saya suka MotoGP itu sejak 2002. Dulu balapan motor itu masih jarang. Temen-temen suka cerita mengenai Valentino Rossi. Saya tanya siapa itu Rossi, mereka kemudian menjelaskan tentang Rossi. Saya nonton balapan MotoGP pertama kali dengan teman-teman dan melihat betapa heboh mereka saat nobar itu. Saya menikmati banget keseruan yang terjadi saat balapan dan saya langsung jatuh hati sama Rossi yang saat itu rambutnya kriwil abis, hahaha. Pembalap ini jail menurut saya dan menghibur. Sejak itu saya selalu nonton MotoGP.

Setiap orang tentu punya alasan pribadi. Bagi Mbak Yayat, apa sih yang menarik dari adu kenceng motor ini?

Balapan MotoGP beda sama balapan yang lain. Ada balapan motor lain yang namanya superbike. Tapi mesin dan suasana balapannya beda. Kalo MotoGP, menurut saya ini adalah balapan motor yang sebenarnya. Aksi-aksi para rider-nya kadang di luar akal manusia—maksudnya kok bisa-bisanya mereka bermanuver penuh bahaya di atas motor yang sedang ngacir 250 km per jam.

Body sampe rebah ke aspal saat nikung, kecepatan masih 100 km per jam. Lalu aksi overtaking sampe jarak antara rider-nya cuman seinci. Kadang saya mikir, para rider ini punya nyawa 10. Udah jatuh guling-guling, ehhh masih bangun dan ngacir lagi. Luar biasaaaa. Selalu ada drama di setiap balapan MotoGP. Ini sangat menarik menurut saya.

Menonton langsung ke Sepang seperti pada 2015 ini untuk keberapa kalinya? Sudah sering ya? Ada kepuasan tersendiri?

Sepang 2015 adalah yang kedua buat saya. Dari dulu saya selalu ingin liat balapan secara langsung. Kenapa Sepang? Karena jaraknya dekat dan nggak perlu repot bikin visa. Teman-teman sesama fans Rossi banyak banget yang ke Sepang. Awalnya kinginan saya ke Sepang didasari oleh rasa penasaran. Penasaran kenapa teman-teman bolak-balik ke Sepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun