Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangkitkan Perekonomian Indonesia Melalui Desa Wisata Berbasis Kekhasan Lokal

29 Oktober 2022   22:13 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:22 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Wisata Saung Ciburial (Sumber: festivalkreatiflokal2022.com)

Saya mengenal keberadaan serta konsep Desa Wisata agak belakangan. Ini berkenaan dengan kesempatan saya untuk bergabung dalam tim digital bentukan (kala itu) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) era menteri Arief Yahya.

Salah satu area eksplorasi kami adalah mengamplifikasi atau memviralkan kegiatan di Desa Wisata. Dalam beberapa kesempatan saya merasa berbahagia turut serta dalam program pelatihan dasar Internet Marketing.

Desa Wisata Vs Wisata Desa

Desa Wisata, yang kerap juga disebut Deswi, berbeda dengan Wisata Desa. Dalam pengertian dasar, Wisata Desa berarti kegiatan yang dilakukan di sebuah lokasi, dalam hal ini desa. Desa di sini sekadar tempat kegiatan. Setelah usai, selesailah aktivitas di sana.

Sementara Desa Wisata adalah keberadaan sebuah desa atau bagian dari desa. Masyarakat setempat mengonsolidasikan segala potensi khas wilayahnya. Ada yang berbasis pantai, gunung, atau keunikan alam.

Untuk menjadi Desa Wisata, masyarakat berproses membangun ekosistem. Sebagai misal, mengonsep atraksi berbasis seni dan budaya lokal, membangun ketersediaan akomodasi yang umumnya berupa homestay.

Desa Wisata dan Potensi Penggerak Ekonomi Nasional

Desa Wisata berperan krusial dalam menggerakkan perekonomian desa. Hal ini sejalan dengan tren atau lanskap turisme global. Dalam bahasa lugas, bisa dinarasikan bahwa turis asing terpikat pada model wisata yang menyajikan kekhasan budaya lokal.

Ini beriringan dengan bergesernya pemaknaan atas pariwisata. Berwisata bukan sekadar pelesir, piknik, atau bertamasya. Penekanan pariwisata bergeser menjadi "perjalanan untuk mendapatkan pengalaman". Maka, wilayah-wilayah yang unik dan khas menjadi eksotik untuk dijelajahi.

Itu sebabnya Desa Wisata bisa menjadi penggerak atau kebangkitan perekonomian Indonesia. Hal ini turut diyakini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trasmigrasi. Sebagai misal, Kemendes PDTT menyelenggarakan pelatihan virtual tour bagi pelaku Desa Wisata.

"Ada sekitar antara 750-an. Hampir seribuan desa yang sudah ikut pelatihan," ungkap Staf Ahli Kemendes PDTT Samsul Widodo sebagaimana diberitakan Kompas.com. Kegiatan ini termasuk lomba "Membuat Itinerary dan Membuat Video Protokol CHSE Dalam Program Inspirasi Desa untuk Indonesia".

Momentum Festival Kreatif Lokal

Ada momentum lain bernama Festival Kreatif Lokal (FKL). Ini adalah program Sahabat Lokal yang digagas oleh Adira Finance. Tujuan yang hendak dicapai tak lepas dari keinginan keras untuk memulihkan ekonomi Indonesia.

Adira Finance menghadirkan program Desa Wisata Kreatif, Festival Pasar Rakyat (FPR), dan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara. Pada tahap saat ini, program ini menyasar tak kurang dari 5 Desa Wisata di Jawa dan Bali.

Kelimanya adalah Desa Carangsari di Kabupaten Badung, Desa Saung Ciburial di Kabupaten Garut, Desa Sanankerto di Kabupaten Malang, Desa Karanganyar di Kabupaten Magelang, dan Kampung Wisata Rejowinangun Kota Yogyakarta.

Selamat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun