Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "The Teacher's Diary", Pesan Edukatif dalam Balutan Romansa

4 Maret 2021   23:07 Diperbarui: 4 Maret 2021   23:32 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Channel Youtube GTHchannel

Mereka menjalani dinamika yang "berbeda tetapi mirip". Polanya, mudah dikenali. Di sisi guru, sejumlah problem adaptasi datang bergelombang. Di sisi murid, serenceng kendala mengadang.

Genre Segmen Anak Muda

Sumber: Channel Youtube GTHchannel
Sumber: Channel Youtube GTHchannel
Di sinilah ruang besar kisah dimainkan. Semakin leluasa saat cerita film ini diletakkan pada genre komedi. Terasa miris dan menerbit banyak tawa, terasa iba sekaligus suguhan kekonyolan.

Dalam laju kamera di dua linimasa, kedua karakter tokoh utama ini dipertemukan lebih sebuah buku diary peninggalan (atau tertinggal?) milik Ann. Buku ini sekaligus semacam panduan bagi Song untuk tak menyerah pada keadaan.

Di dalam saling-silang berbagi rasa lewat diary ini, mereka perlahan merasakan semaian perasaan saling suka. Maka, lengkaplah genre yang membungkus film ini, yaitu Romance Comedy (Romcom).

Di sinilah perbedaan film ini dari Laskar Pelangi. Tidak ada obsesi untuk menghadirkan motivasi, inspirasi, wejangan, atau sejenisnya untuk mengobok-obok kalbu agar menjadi film genre lain.

Genre Romcom dan karakter tokoh yang dihadirkan mempertegas film ini menyasar segmen anak muda. Pasar yang sama dengan para Guru Muda dalam program Indonesia Mengajar.

Sampai di sini, saya kemudian bergumam. Mengapa bukan insan perfilman kita yang menggarap film semacam ini? Yang ceritanya tidak berpretensi berat, melainkan cair dan menyesap ke dalam hati terdalam.

Nilai Edukatif

Sumber: Channel Youtube GTHchannel
Sumber: Channel Youtube GTHchannel

Pisau opini Anda mungkin akan membedah tajam. Bahwa nilai edukatif film ini, terasa minim. Sebab, yaitu tadi, tanpa pretensi menjadi "film promosi pendidikan". Yang dikejar-kejar "harus berbobot tinggi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun