Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

The Kaldera, Pintu Millennial Tourism di Toba

24 Agustus 2019   23:37 Diperbarui: 25 Agustus 2019   01:39 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Kaldera, Danau Toba (Foto: @angtekkhun1)

Cakupan The Kaldera akan membuat Anda terkagum-kagum, meliputi:

  • Kaldera Hill
  • Kaldera Plaza
  • Kaldera Stage
  • Kaldera Amphitheater
  • Coffee Centrale
  • Nomadic Cabin
  • Nomadic Bubble Tent
  • Nomadic Bell Tent
  • Nomadic Ecopod
  • Nomadic Caravan Park

Siapa yang akan menolak tawaran menginap di kabin The Kaldera? (Foto: @angtekkhun1)
Siapa yang akan menolak tawaran menginap di kabin The Kaldera? (Foto: @angtekkhun1)
Keunggulan lain The Kaldera, tutur Jenris Manurung, adalah posisinya yang berada di ketinggian 1390 mdpl. Hal itu menawarkan pemandangan Danau Toba yang sangat eksotis. Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), pengelola The Kaldera, sedang memikirkan konsep untuk menambah spot atau kenyamanan bagi anak-anak dan lansia.

Di The Kaldera, minggu lalu itu, untuk kali pertama saya memotret 360. Mengitari kawasan ini. Bersama ulasan saya, Anda bisa menemukannya hasil foto saya di Google Maps titik The Kaldera. Lalu, melalui perjalanan mobil yang tak seberapa lama, kami dibuat terpaku di spot bernama Kaldera Sunset Hill (sesuai nama di Google Maps).

Homepod asyik di balik pepohonan di The Kaldera (Foto: @angtekkhun1)
Homepod asyik di balik pepohonan di The Kaldera (Foto: @angtekkhun1)
Di titik yang masih alami ini, kami tak berhenti berdecak kagum. Semilir angin, desau pepohonan, gerak kabut, dan panorama Pulau Samosir yang pampang, teramat memanjakan mata. Di sana, kami menemukan sebuah pohon tumbang. "Bahkan pohon tumbang pun, sebuah keindahan yang  luar biasa!" gumam saya. Saya mencium patahan pohon itu. Segera hidung saya menjemput aroma yang tak terkira wanginya. Saya merekamnya dalam-dalam melalui pancaindra, sebelum rembang petang tiba dan mengharuskan kami untuk kembali.

The Kaldera, Menjemput Era Millennial Tourism

Dalam paparan di event Millennial Tourism Corner yang berlangsung di Yogyakarta (20/8/19), Menpar Arief Yahya mengungkapkan satu "dosa pariwisata" Indonesia. Dengan lugas, di antara beberan materi tentang "era digital" atau Tourism 4.0, Arief Yahya mengaku pariwisata Indonesia belum dirancang secara khusus untuk turis milenial.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Millennial Tourism Corner, Yogyakarta (Foto: @angtekkhun1)
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Millennial Tourism Corner, Yogyakarta (Foto: @angtekkhun1)
Apa itu "turis milenial"? Dalam bahasa sederhana, pasar dunia akan didominasi oleh kelompok wisatawan yang masuk dalam kategori Generasi Milenial. Mereka rata-rata berusia antara 18 tahun hingga 34 tahun, atau lebih dikenal dengan Generasi Y. Salah satu ciri utama para Millennial Travellers ini adalah memiliki kesenangan untuk berpetualang atau travelling.

Perubahan ini menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis pariwisata untuk segera menyesuaikan model bisnisnya, agar selaras dengan tuntutan pasar. Sebagai konsekuensi hadirnya era digital, semua hal akan serba digital. Butuh kecepatan, kelengkapan data dan informasi, serta praktis dan serbamudah. Itu sebabnya mereka lebih suka menggunakan jasa perjalanan wisata berbasis aplikasi.

Sihir Danau Toba bagi mata di The Kaldera (Foto: @angtekkhun1)
Sihir Danau Toba bagi mata di The Kaldera (Foto: @angtekkhun1)
Dalam salah satu bagian paparan di CEO Message ke-62, Menpar Arief Yahya juga melihat urgensi Tourism 4.0 di Indonesia ini dari perspektif konsumen. Kenyataan perilaku konsumen yang sudah sangat digital dan semakin dominannya Millennial Travellers dalam komposisi wisatawan mancanegara (wisman) kita.

Diungkap oleh Arief Yahya, sekitar 70% travellers itu Search dan Share-nya sudah melalui digital. Lebih dari 50% inbound travellers kita adalah milenial yang digital savvy. Mereka adalah segmen yang penting karena tak hanya ukuran pasarnya besar dan terus bertumbuh, tapi juga influencing power-nya luar biasa (Big and Loud).

Sebagai gambaran umum dunia, di Tiongkok kaum milenial akan mencapai 333 juta orang, Filipina 42 juta wisatawan, Vietnam 26 juta anak muda, Thailand 19 juta, dan Indonesia mencapai 82 juta generasi milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun