Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sport Events-Tourism dan Mandiri Jogja Marathon

30 April 2018   10:13 Diperbarui: 30 April 2018   10:19 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Target kunjungan Wisatawan Mancanegara sebesar 20 juta tampaknya menggentarkan banyak orang. Kilat pandang pesimistis menyeruak dan menyilaukan banyak perbincangan lisan maupun di berbagai media, termasuk media sosial. Riuh dan pusaran ini menyita perhatian dan kerap menenggelamkan sisi optimisme. Kita pun abai memperbincangkan belahan lain, bak logam bermata dua, yaitu target kunjungan Wisatawan Nusantara sebesar 270 juta orang.

Cara dan hasil memotret respons ini mungkin saja keliru. Minimnya perbincangan tentang angka dan bagaimana menuju capaian kunjungan Wisatawan Nusantara ini bisa saja disebabkan oleh faktor angka target 270 kunjungan Wisataan Nusantara bukanlah hal besar. Dianggap realistis, tidak fantastis seperti "pungguk merindukan 20 juta turis asing".

Seperti menu piza yang direduksi hanya soal topping atau kecantikan seorang gadis tak lebih dari hitungan berapa buah jerawat yang tumbuh di wajahnya, maka topik perbincangan seperti ini akan dengan mudah mengundang bukan saja riuh diskusi, melainkan juga menaikkan banyak kadar pesimis ke panggung perhatian.

Batu Penanda Arah

Arus pesimistis menguar dengan cepat, bahkan deras, seperti asap dari cerobong kereta api Harry Potter saat ia menempuh perjalanan untuk memulai tahun ajaran baru di Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry. Kita pun dicerabut dari perspektif bahwa di ujung paling akhir, "berproses" menuju tujuan adalah jauh lebih mendapat apresiasi masyarakat luas daripada sibuk "bertujuan" tanpa ayun langkah.

Suasana Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Suasana Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
"Batu penjuru" terbaik bagi saya untuk melihat ke arah mana respons Kementerian Pariwisata periode kabinet ini adalah saat sejak awal Menteri Pariwisata Arief Yahya melansir pernyataan bahwa Kementerian Pariwisata adalah "Kementerian Pemasaran". Bagi kita, inilah sikap dan arah dasar untuk melihat apakah kementerian ini akan melangkah "sebagaimana biasanya" atau membuat lompatan-lompatan "di luar kebiasaan"---sekadar tidak menggunakan pilihan kata-kata "luar biasa".

Beranjak kemudian, kita pun tahu bahwa salah satu gebrakan sebagai ujung dari fungsi "batu penjuru" ini adalah saat pada tahun 2017 Kementerian Pariwisata menyelesaikan tugas internalnya melakukan restukturisasi organisasi berbasis pada fungsi (based on function).

Sport Events di Calendar of Events (CoE) 2018

Salah satu produk yang kemudian lahir adalah "100 Wonderful Events Indonesia" atau yang lebih dikenal sebagai "Calendar of Events" (CoE) 2018 Kemenpar. Ini adalah rangkuman 100 kegiatan pariwisata unggulan Indonesia, hasil ajuan dari level provinsi dan melewati fase kurasi dri tim, dari perkiraan adanya tiga ribu even yang berlangsung, yang dikelola oleh berbagai kalangan sepanjang tahun 2018.

"Wisatawan dapat menggunakan [kalender ini] sebagai rujukan, sementara para pemangku kepentingan dapat menggunakannya sebagai panduan untuk menyusun program," tulis Menpar Arief Yahya dalam sambutannya. Melalui kalender ini, seluruh kalangan pariwisata dapat bekerja sama dan bahu-membahu menyusun program bersama, memenangkan Indonesia sebagai tujuan utama perjalanan dunia.

Suasana Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Suasana Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Setiap even yang terpilih masuk dalam Calendar of Events" (CoE) 2018 mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata, terutama dari sisi standardisasi pengelolaan, pengemasan/kontribusi acara, dan promosi secara luas---terutama sangat terasa kehadirannya melalui media online.

Mencermati isi buku 100 even unggulan ini, kita akan menjumpai bahwa even olahraga dan turisme olahraga (Sport Events & Tourism) mendapat perhatian dan terakomodasi dengan baik. Jika ingin menelusuri lebih jauh, kita akan menemukan bahwa even-even tersebut telah memiliki jejak penyelenggaraan yang cukup panjang, dan berhasil mendatangkan ribuan peserta dari dalam dan berbagai negara.

Bisa disebutkan di sini, Tour de Bintan, Kepulauan Riau (Maret), Tour de Flores, Nusa Tenggara Timur (Mei), Bintan Triathlon, Kepulauan Riau (Mei), Tour de Singkarak, Sumatera Barat (september), Jakarta Marathon, DKI Jakarata (Oktober), 9 International Musi Triboatton, Sumatera Selatan (November), dan Jogja International Heritage Walk, DI Yogyakarta (November).

Selain masuk dalam kategori 100 even tersebut, terdapat dua "Sport Events & Tourism" yang mencuat dan menempati level atas dalam 10 kegiatan berkelas utama, yaitu Iron Man 70.3 Bintan (Agustus) dan Borobudur Marathon (November).

Mandiri Jogja Marathon 2018

Tidak semua even masuk dalam Calendar of Events (CoE) 2018 Kemenpar, sebagai konsekuensi logis dari adanya ribuan even yang terentang dari Sabang hingga Merauke. Sebagai contoh ekstrem, kita tahu bahwa Kabupaten Banyuwangi, telah dan akan menggelar tidak kurang dari 77 even sepanjang 2018. Maka, dibutuhkan kualifikasi untuk menangkap area fokus, untuk melejitkan setiap even yang berpotensi "go international". Tim kurator telah bekerja sejak tahun 2017, berdasarkan pengajuan dari setiap provinsi. Kendala teknis, tak bisa dimungkiri, seperti terlambat didaftarkan atau tidak didaftarkan oleh pemangku kepentingan level provinsi.

Suasana Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Suasana Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Namun, melihat dari jarak dekat penyelenggaraan kegiatan "Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2018", even ini berada dalam level "100 Wonderful Events Indonesia". Penyelenggaraan yang yang matang, dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan Bank Mandiri, menjadikan agenda "Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2018" sukses terlaksana dengan keberhasilan menghadirkan tak kurang dari 8.000 pelari, nasional maupun mancanegara.

"Mandiri Jogja Marathon" adalah salah satu even yang unik, karena mensinergikan bukan saja olaraga dan wisata budaya, melainkan juga kuliner dan menggerakkan ekonomi daerah. Berlangsung di lokasi eksotik kawasan Candi Prambanan, kegiatan ini jauh dari kesan tegang sebuah perlombaan. Alih-alih suasana kompetitif, jika Anda berkesempatan hadir, kawasan Candi Prambanan seolah sedang menyelenggarakan pesta kebun dalam nuansa kekeluargaan.

Lari, jajan, pose sendiri dan bersama, leyeh-leyeh menikmati hiburan, tak jauh dari suasana piknik dan rileksasi sebagai kebutuhan terutama oleh masyarakat urban. Apa yang disebut oleh Rhenald Kasali sebagai "esteem economy", ekonomi yang digerakkan oleh rasa percaya diri yang mewujud dalam perilaku swafoto atau foto bareng, atau dalam bahasa Kementerian Pariwisata sebagai Destinasi Digital, sangat kental terasa di sini.

Menteri BUMN Rini Soearno di Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Menteri BUMN Rini Soearno di Mandiri Jogja Marathon 2018 - Foto @angtekkhun
Suguhan alam melalui panorama alam, atraksi kesenian khas local di titik tertentu, nuansa pedesaan, dan tentu kawasan candi, melengkapi sambutan sajian menu-menu tradisional yang tidak mudah didapatkan. Ini menjadi ciri kuat dan pelengkap sempurna untuk even yang diikuti oleh beberapa selebritas Indonesia dan peserta yang berasal 22 negara seperti Malaysia, Jepang, Kenya, Brunei Darussalam, Irlandia, India, China, Brasil, Singapura, Filipina, dan Australia.

Tak pelak, "Mandiri Jogja Marathon 2018" menorehkan beragam wajah sukses dan menunjukkan salah satu sisi dari banyak "genre" turisme yang bisa dibangun. Kehadiran dan partisipasi aktif Menteri BUMN Rini Soemarno di even ini adalah bagian dari penegasan bahwa even ini lebih dari sekadar aktivitas promotif.

Pesona Indonesia? Wonderful!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun