Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kontra Ekuador, Laga Perdana Cile Menuju Tahta?

11 Juni 2015   10:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jreng! Hanya dalam hitungan jam, Copa América akan bergulir. Kick off perdana akan menyandingkan Cile kontra Ekuador. The National Stadium yang terletak di Santiago, ibukota Cile, akan menjadi saksi sejarah bergulirnya Copa América 2015. Di stadion yang menjadi ajang final Piala Dunia 1962 antara Brasil vs Cekoslovakia ini, akan menjadi lapangan duel antara Alexis Sánchez vs Enner Valencia.

Siapa yang diunggulkan? Tentu saja Cile, dengan empat alasan yang amat  rasional. Pertama, Cile adalah tuan rumah. Secara teknis maupun nonteknis, tuan rumah biasanya diuntungkan dalam penyelenggaraan sebuah even. Tengok saja sejarah Copa América, Uruguay meraih 7 dari 15 gelar juara dalam posisi sebagai tuan rumah, disusul Argentina sebanyak 6 dari 14 kali, dan Brasil 4 dari 8 kali.

Kedua, fakta tak terbantahkan bahwa sepanjang keikutsertaan Cile di ajang Copa América, mereka belum pernah sekali pun menempati posisi nomor satu. Setidaknya Cile harus menerima kenyataan pahit kalah gengsi dengan timnas Kolombia dan timnas Bolivia yang masing-masing pernah satu kali mengecap nikmat berada di tahta jawara. Tragisnya, kali terakhir Cile berhasil menembus partai puncak mungkin sudah hilang dalam ingatan karena terjadi 28 tahun yang lalu, melengkapi iming-iming juara saat berlaga dalam final sebanyak empat kali (1955, 1956, 1979, 1987). Maka, kinilah momentum krusial itu harus dimanfaatkan, inilah kesempatan emas untuk menorehkan nama Cile dalam deretan pengoleksi gelar.

Ketiga, faktor pemain bintang membuat logika penyuka bola harus mengakui keunggulan Cile yang dalam prediksi akan perkasa atas Ekuador. Bayangkan saja, tembok belakang mereka dijaga oleh Claudio Bravo, penjaga gawang tim kelas dunia Barcelona FC yang baru saja meraih treble. Di lapangan tengah, ada nama tenar Arturo Vidal sebagai petarung. Sementara di ujung tombak, ada Alexis Sanchez yang trengginas dan siap mencatatkan diri dengan tinta emas sebagai bomber di ajang Copa América 2015.

Selain ketiga faktor yang menguntungkan tim asuhan Jorge Sampaoli ini, ada bonus tambahan keyakinan yang disumbangkan oleh faktor lawan. Dua pemain bintang Ekuador tak bisa hadir di turnamen ini karena cedera. Mereka adalah Antonio Valencia yang menjadi tulang punggung Manchester United (MU) dan Felipe Caicedo yang berkiprah di Espanyol. Kenyataan pahit ini masih ditimpa oleh keraguan terhadap kompetensi pelatih Gustavo Quinteros, yang belum mampu unjuk gigi di ajang internasional.

Namun, apakah Ekuador akan dengan mudah menyerah? Tentu saja tidak. Pijar harapan Ekuador tampaknya akan dinyalakan oleh sepak terjang Enner Valencia. Pemain West Ham United ini setidaknya berhasil mengoleksi empat gol di Premier League musim ini. Apakah ini jumlah gol yang terlalu minim? Mungkin saja, tapi harap dicatat bahwa Liga Inggris adalah liga yang ketat dan tidak mudah mengisi papan top skor. Jangan pernah dilupakan, Enner Valencia layak menyandang harapan ini karena torehan kinerjanya amat bagus di ajang Piala Dunia 2014. Ia selalu mencetak gol dalam tiga laga Ekuador.

Perlawanan Ekuador sudah pasti akan sengit, sebagaimana signal peringatan dini yang sudah dikirimkan oleh pelatih Gustavo Quinteros saat jumpa pers di Cile. Ia menebar rasa percaya diri yang tinggi dan spirit optimistik kuat dibarengi pernyataan tekad lugas, “I know how to beat Chile.”

Lebih jauh Quinteros menuturkan bahwa ia tahu bagaimana cara bermain melawan tim asuhan Sampaoli ini. Cile, ungkapnya, memiliki kecepatan ... tapi hal itu tidak membuat mereka gentar. “We will try to counter them,” tegasnya.

Benarkah demikian? Pernyataan keyakinan Quinteros ini masih harus dibuktikan di atas kebenarannya di lapangan untuk menepis dugaan bahwa ia hanya sedang melancarkan perang psikologis belaka sebelum laga berlangsung. Namun terlepas dari pernyataan “spekulatif” ini, laga yang akan dikawal oleh wasit asal Argentina Nestor Pitana ini patut diduga akan berlangsung ketat dan seru.

Sejatinya bukan hanya Quinteros yang dituntut pembuktiannya dalam laga pembuka ini, melainkan juga pemain bintang anak asuhan Jorge Sampaoli yang diharapkan tampil cemerlang. Arturo Vidal yang digadang-gadang sedang diminati beberapa klub elite dunia, harus membuktikan kehebatannya bermain di timnas. Begitu juga Alexis Sanchez, harus mempertontonkan permainan terbaiknya sebagai bukti bahwa ia pernah menjadi  tulang punggung Barcelona dan sedang kinclong di Arsenal. Tak luput Claudio Bravo, harus mampu menutup rapat tembok bagi gol lawan sebagaimana ia disegani di Barcelona.

Sampaoli sendiri sudah mengingatkan timnya melalui konferensi pers, “The match against Ecuador will be a tough and difficult game.” Jadi mari kita saksikan bersama bagaimana kedua tim ini mengisi waktu 90 menit di lapangan hijau. {} (Data dan foto: ca2015.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun