Ada gurat kecewa yang kurasa, saat kau berkata tidak. Saat kau tak mengiyakannya.
Kerut keningku semakin jelas, penat menduduki isi kepalaku, lemas tak berdaya, tak bergairah atas ucapmu. Kaku membeku nan pilu.
Kecewa bersarang di dada. Memecah konsentrasi tiada Tara. Memecah semangat yang membara, melunturkan niat yang membaja.
Lebur tak berarti, berserakan kesana kemari, beterbangan disapu angin, menguap tiada tampak diri.
Kecewa, cukup sudah kulewati. Biar menjadi catatan di esok hari.
Imam Chumedi (KBC-28)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!