Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Itu Membanggakan dan Menghasilkan

5 Desember 2020   06:27 Diperbarui: 5 Desember 2020   06:32 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis. Sumber: pixabay.com.

Menulis itu mengasyikkan. Bisa menuangkan ide, gagasan atau cerita yang ada pada diri kita dengan gaya kita sendiri, tentunya dalam bentuk tulisan apapun. Hasil dari sebuah tulisan yang kita tulis menjadi kepuasan batin kita, bahkan bisa menjadi kebanggan tersendiri lho.

Mengapa? Karena tak semua orang yang memiliki banyak ide, gagasan atau cerita, bisa menuangkannya dalam sebuah tulisan. Ironinya, banyak orang dengan serentetan gelar akademiknya, belum tentu mampu membuat sebuah tulisan sekalipun. Begitu juga banyak orator ulung, penceramah kondang, namun untuk menuliskan sebuah tulisan saja, ia tak sanggup.

Maka tak berlebihan, jika kepiawaian menulis itu merupakan kebanggaan tersendiri. Ya, sebuah kebanggaan karena tidak semua orang bisa dan pandai untuk melakukannya. Oleh karenanya, pantaslah jika seorang penulis itu mendapatkan sebuah penghargaan atau reward atas tulisan-tulisannya.

Di beberapa negara maju, menjadi seorang penulis bisa jadi membanggakan dan menghasilkan banyak uang. Di Indonesia pun profesi penulis demikian, namun bedanya penghargaan di kita, masih sangat minim terhadap sebuah karya sang penulis. Sebut saja royalti penulis dari hasil penjualan bukunya, tak lebih dari 15% saja.

Begitu juga ketika menulis di berbagai media massa. Honor yang kita terima, mungkin tak seberapa. Bahkan ada yang tak memberikan reward sama sekali kepada penulis atas tulisannya yang dimuat di medianya. Terhitung hanya beberapa media ternama yang memberikan honor yang layak untuk para penulisnya, itu pun harus melalui persaingan yang cukup banyak dan kualitas yang ketat.

Terlepas dari honorarium penulis di Indonesia yang masih jauh dari harapan, pada hakekatnya kegiatan menulis itu mengasyikkan. Tak semua penulis mengorientasikan hasil tulisannya pada sebuah materi. Menghasilkan sebuah karya tulis saja, terkadang sudah bisa memuaskan batin, apalagi mampu memberikan manfaat dan faedah dari tulisan-tulisannya.

Karena pada hakekatnya, reward dari sebuah tulisan tak harus berupa materi. Ada kalanya seorang penulis justru mendapatkan reward lebih besar dari pada sebuah honorarium yang tak seberapa. Reward itu bisa jadi dalam bentuk ikatan batin persahabatan, persaudaraan antara penulis dengan pembacanya.

Dari persahabatan dan persaudaraan inilah justru pada akhirnya memunculkan hasil yang lebih besar dari sebuah materi. Semisal karena tulisan-tulisannya yang menarik dan menggugah jiwa, ia pun akhirnya diundang ke sana ke mari sebagai motivator kepenulisan maupun motivator-motivator kehidupan, seperti penceramah atau pemateri khusus.

Hal semacam itu adalah bagian dari sesuatu yang tak direncanakan, tak terduga sebelumnya oleh para penulis. Namun bukan berarti hal itu menjadi tujuan utama kita menulis, yakni berharap sesuatu dari tulisan-tulisan kita. Menulislah dengan hati. Menulislah dengan ikhlas, niscaya akan ada suatu manfaat, bahkan rezeki lain yang tak terduga. Yakinlah!

Imam Chumedi, KBC-28

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun