Hanya karena ego, kita berpisah. Hanya karena ego engkau tak lagi ramah. Hanya karena ego hubungan kita pun pecah antah berantah.Â
Bertemu denganmu serasa canggung. Ada, berhadapan denganmu serba salah dan bingung. Hanya galau dan risau yang terus menggunung.Â
Persahabatan yang lama terjalin pun retak. Ego yang tak jelas sungguh telah merusak. Porak porandakan ikatan sanak. Sampai kapan semua ini akan tergerak. Menyatukan jiwa dan lara yang terkoyak.Â
Sungguh ego yang mengeras. Telah menghujam hati dengan ganas. Membuat kepala dan hati saling panas. Hingga tak ada lagi rasa saling welas.Â
Hai kawan, masihkah kau rindu kemesraan kita saat dulu, keakraban kita waktu itu? Saat ego belum ada diantara aku dan kamu?Â
Imam Chumedi, KBC-28Â