Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bulan Haji, Bulannya Ramai Resepsi

10 Agustus 2020   21:58 Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:46 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ijab Qabul salah seorang pengantin, di bulan Haji.

Bulan Dzulhijjah atau lazim disebut dengan bulan haji, ternyata bukan hanya sebagai bulan pelaksanaan ibadah haji dan qurban saja. Tetapi di beberapa daerah, bulan haji  merupakan bulan puncak ramai digelarnya berbagai resepsi, baik pernikahan, khitan atau sunatan maupun hajatan lainnya.

Meski pemerintah masih menetapkan kondisi pandemi Corona, tetapi nampaknya genderang resepsi atau hajatan justru meledak, bak pecah telur. Era new Normal yang telah membolehkan menggelar resepsi, meski dengan tetap menjaga protokol kesehatan, ibarat sirine nyaring sebagai pertanda dimulainya resepsi. Walhasil, seketika ini, resepsi pun langsung ramai bermunculan. Siang-malam tak lagi sepi, suara musik bersaut-sautan antar tempat resepsi satu dengan lainnya. Hilir mudik orang berdatangan ke tempat resepsi. Tak terkecuali angkutan massa yang digunakannya.

Undangan pun datang silih berganti. Mulai dari keluarga, tetangga, kolega sampai teman di dunia maya pun saling bertebar undangan. Meski tertulis hanya mohon doa restu, namun kehadiran dan sumbangsih materi kita dalam bentuk pada umumnya sangatlah diharapkan juga. Uniknya di beberapa tempat tertentu, ada yang menganggap bak hutang-menghutangi perihal materi yang kita berikan. Tentu hal ini menambah pengeluaran yang berarti, di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Bahkan sebagian orang rela berhutang uang, demi untuk bisa menghadiri sebuah resepsi.

Bisa dibayangkan, di minggu pertama, pasca dibolehkannya menggelar resepsi saja sudah lebih dari lima undangan resepsi menghampiri. Biasanya, saya dan istri juga ikut hadir dan memberikan materi, seperti uang dalam amplop. Dan uniknya semakin bertambah saja gelaran dan undangan resepsi di bulan haji ini.

Meski demikian, secara pribadi saya sudah tidak kaget atau gumun lagi dengan merebaknya undangan resepsi di setiap bulan haji. Karena, bulan haji, ya dimaknai bulannya orang menggelar resepsi. Di bulan haji tahun kemarin saja, undangan bisa kami terima 15-25 undangan. Namun karena sudah diniati menyambung silaturahmi dan berbagi sodakoh, satu-persatu undangan pun bisa kami datangi, dan kami tepati tanpa kendali berarti.

Begitu juga di bulan haji tahun ini. Meski masih dinyatakan pandemi, undangan resepsi tetap ramai, bahkan mengalami puncaknya, pasca beberapa bulan yang lalu memang tak bisa menggelar resepsi sama sekali. Meski terkesan banyak resepsi yang "setengah matang" namun tetap juga digelar dan dilaksanakan. Dan tentunya tetap mengharap kedatangan dari para tamu undangan.

Imam Chumedi, KBC-28

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun