"Tak seorang pun dalam dunia, yang tak pernah berdosa. Karena sudah, kodrat manusia, tempatnya salah dan lupa".
Syair di atas adalah salah satu penggalan lagu fenomenal H. Rhoma Irama yang berjudul Kehilangan Tongkat. Syair itu mengisayarakan bahwa tak ada seorang manusia didunia ini yang betul-betul bersih dari yang namanya dosa.Â
Siapa pun orangnya pasti pernah berbuat salah dan dosa. Tinggal bagaimana kita menyadari dosa yang kita perbuat, bertobat dengan sungguh-sungguh dan berjanji dengan tekad yang kuat untuk tidak mengulanginya kembali.
Sangat disadari, bahwasannya kita sebagai manusia biasa, pastilah penuh dengan lumuran dosa. Baik dosa besar maupun dosa-dosa kecil. Mulai dari dosa-dosa yang disengaja maupun dosa yang tak sengaja kita perbuat. Kini hanya ada satu tekad, yakni bertobat.Â
Tentunya taubatan nasuha, taubat yang benar-benar, bukan istilahnya "tobat sambel" (sudah tahu pedas, eh masih saja nambah terus). Inilah kebanyakan di antara kita. Masih banyak yang tobat ala sambel. Hari ini kita berbuat dosa, lalu bertobat. Esok, atau lusa terkadang sudah lupa, mengulanginya kembali.Â
Jika kita merenung diri, kemudian bertanya pada hati ini. Kira-kira lebih banyak manakah antara pahala dan dosa yang telah kita perbuat? Jujur dari nurani yang terdalam, kita semua pasti akan menjawab lebih banyakan dosa, ketimbang pahalanya. Karena berbuat dosa itu sepertinya sangat mudah, sebaliknya untuk menggapai pahala terkesan berat dan susah.Â
Padahal kalau kita pikir bersama, banyak perbuatan dosa yang berpotensi menjerumuskan kita ke jurang api neraka, justru dengan tiket yang mahal. Seperti, mabuk, minum, maksiat, semua itu justru mengeluarkan uang atau kost yang banyak. Sebaliknya, justru untuk menggapai pahala dengan beragam ibadah, seperti puasa, sholat, berbat kebaikan, itu tak membutuhkan biaya.
Ramadan Maghfiroh
Di bulan suci Ramadan inilah merupakan kesempatan emas kita untuk memohon segala ampunan atas segala dosa yang telah kita perbuat. Rosulullah SAW telah bersabda" Bahwasannya Ramadan itu dibagi menjadi 3 bagian, 10 hari yang pertama merupakan hari-hari yang penuh kasih sayang Allah SWT, 10 hari kedua adalah hari yang penuh dengan ampunan, dan 10 hari terahir yakni kita akan diselamatkan dari siksa api neraka".
Dalam falsafah jawa kata manusia disebutkan dengan kata "menuso" yang merupakan singkatan dari menus-menus akeh duso. Namun demikian sebagai seorang manusia lantas tidak harus berkecil hati dengan lumuran dosa yang ada, atau bahkan justru menjerumuskan diri ke lembah dosa yang lebih dalam.Â
KIta harus yakin, meski dosa kita banyak, asal ada kemauan untuk bertobat, pasti Allah SWT akan mengampuninya. Karena Dialah Dzat Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.