Mohon tunggu...
KKN unisnu XIV sirahan1
KKN unisnu XIV sirahan1 Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

KKN UNISNU JEPARA angkatan XIV 2023 di desa sirahan, kec. cluwak, kab. Pati.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Khasanudin Mewakafkan Hidupnya untuk Pendidikan

12 Juli 2022   09:23 Diperbarui: 12 Juli 2022   09:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemilik nama lengkap Khasanudin ini mulai dikenal oleh masyarakat sejak dijadikan Kiai desa Pancur (Mayong) karna tuntutan melanjutkan peran dari ayahnya dulu, ia memiliki sikap yang begitu dermawan yang menjadikannya tambah dikenal masyarakat.

Kiai Khasanudin dilahirkan di Jepara pada tanggal 9 maret 1973 dari pasangan Kiai Sahli (Alm) dan ibu Niswatun (Almh), ia adalah putra kelima dari delapan bersaudara. Pada usia remaja ia sudah yatim, ditinggal wafat oleh ayahnya, sepeninggal ayahnya, Kiai Khasanudin beserta kakak dan adinya di asuh oleh ibunya.Untuk membantu meringankan beban ibunya yang harus menghidupi putra putrinya, pada usia kanak kanak Khasanudin sudah mulai bekerja sebagai seorang tukang jahit sampai sekarang.

Untuk mendapat pendidikan agama, Kiai Khasanudin belajar di pesantren KH Ahmad Thohirin Nalumsari untuk mengkhatam Al Quran 30 juz. Selain belajar agama, ia juga menempuh pendidikan disekolah Mi Mu Pancur III dan MTs Hasan Kafrawi Pacur. Dibawah bimbingan dari para Kiai itulah Khasanudin berkembang menjadi pemuda yang mandiri, kepemimpinannya mulai tumbuh.sekolah sambil bekerja seolah olah sudah menjadi pola hidup di masa mudanya.

Enam belas tahun yang lalu beliau memutuskan untuk menikah dengan Muthola'ah yang kini sudah memiliki 5 anak laki laki dan perempuan, masing masing anaknya sekarang sudah menempuh pendidikan dari mulai TK sampai MA. Anaknya yang pertama sekarang sedang menempuh pendidikan dipesantren dan aliyah, anak kedua dan ketiganya sekarang sedang menempuh pendidikan di bangku MI, anak ketiganya sudah masuk TK dan anak terakhirnya belum cukup umur untuk menempuh pendidikan.

Sekarang Khasanudin sudah menjadi Kiai di desanya sebab tuntutan menggantikan ayahnya yang telah wafat, selain menjadi Kiai, Khasanudin juga menjadi pengurus sekaligus Guru disekolah Diniyah Al - Ikhsan. Beliau disebut tokoh desa karena setiap ada acara atau kegiatan yang berbau keagamaan selalu diundang sebagai tamu kehormatan.

Karena sikap ramah dan pekeja kerasnya itu dia disuruh untuk melanjutkan jejak sang ayah, beliau dipilih masyarakat menjadi Kiai untuk melanjutkan tunututan ayahnya dan sudah membekali ilmu pengetahuan yang cukup luas. Dengan membekali ilmu pengetahuan yang cukup tinggi beliau mampu untuk menjadi pemimpin didesa Pancur sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun