Mohon tunggu...
Kholilul Rohman Ahmad
Kholilul Rohman Ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Publikasi merdeka dan beradab

Suka menulis, membaca, dan fotografi. Tinggal di Jakarta dari Magelang Jawa Tengah. Menulis menyimpul kata-kata, yang terucap menjadi tertulis, agar indah dan riang gembira.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Virus Corona Bukan "Pageblug", Rakyat Tidak Perlu Panik

12 Maret 2020   17:05 Diperbarui: 12 Maret 2020   17:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LUQMAN HAKIM ANGGOTA DPR DAPIL JAWA TENGAH VI (MAGELANG TEMANGGUNG PURWOREJO WONOSOBO) MELAKSANAKAN KEGIATAN RESES DI MAGELANG, 10/3. -FOTO: ARFAN


MUNTILAN -- Anggota DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim Al-Jambi, melaksanakan kegiatan reses di Taman Bambu Runcing, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dihadiri ratusan warga dari berbagai kalangan. Hadir dalam acara tersebut, antara lain, alim ulama, pengurus ranting dan MWC NU, Anggota DPRD Kabupaten Magelang, Ketua DPC PKB H Suwarsa, dan Wakil Bupati Edi Cahyana.

Forum reses dibingkai dalam acara dialog interaktif dan ramah tamah dengan para warga dan Anggota DPR RI tersebut membahas berbagai masalah kerakyatan dan kebangsaan. Menurut Luqman, situasi kenegaraan dan kebangsaan saat ini dalam kondisi aman terkendali di bawah bayang-bayang wabah virus Corona.

"Tetapi kita sebagai umat beragama harus yakin bahwa segala penyakit ada obatnya. Sebagai warga negara harus patuh kepada anjuran dokter. Jika ada gejala-gejala aneh di badan, ya periksakan ke Puskesmas," pesan Luqman.

Dikatakan, wabah Corona saat ini sedang berkembang di beberapa negara. Di Indonesia sudah ada beberapa pasien dinyatakan positif terkena Corona. Namun warga masyarakat tidak perlu kuatir karena negara sudah melangkah secara antisipatif.

"Dengan virus Corona kita tidak perlu khawatir belebihan. Ini bukan `pageblug`. Tidak perlu panik dan khawatir. Jalani kegiatan sehari-hari seperti biasanya," pesan Luqman, seperti dilaporkan Kholilul Rohman Ahmad dan Muhamad Achadi.

Politik kaum Santri
Dalam kesempatan itu, Luqman juga menerima aspirasi dari masyarakat tentang pentingnya meningkatkan partisipasi warga masyarakat kalangan santri. Sebagaimana diketahui, banyak warga masyarakat di wilayah Dapil Jawa Tengah VI (Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Purworejo) terdiri dari kalangan santri berbasis pendidikan pondok pesantren.

Pemuka masyarakatnya yakni para kiai mengelola pondok pesantren. Pada umumnya di bawah naungan ormas Nahdlatul Ulama. Selain sebagai pusat pendidikan keagamaan pondok pesantren merupakan kawah candradimuka menampa santri dengan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan.

"Dari sinilah pesantren `salafiyah` harus didorong menjadi pusat sinergisitas pendidikan, kenegaraan, dan kebangsaan. Santri di pondok harus diberi bekal ilmu-ilmu kepemimpinan dan kemasyarakatan," katanya.

Menurut Luqman, pesantren mempunyai peran strategis dalam menjaga kedaulatan dan keteguhan rakyat dalam mengawal nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Pendidikan cinta tanah air harus terus tumbuh di pesantren menyambut perkembangan zaman yang semakin global.

"Internet sudah membudaya. Informasi apapun masuk ke jantung keluarga. Pendidikan Pesantren harus kuat menyaring segala bentuk nilai yang ingin meruntuhkan negara," katanya.

Sebagaimana diketahui, kegiatan reses anggota DPR RI Luqman Hakim dihadiri unsur masyarakat umum dan kaum muda di wilayah Kabupaten Magelang pada Rabu 10 Maret 2020. Kegiatan reses kali ini difokuskan pada penyerapan aspirasi rakyat dan usulan program-program kerakyatan yang bersentuhan langsung dengan masyatakar, khususnya pendidikan life skill.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun