Wajahmu itu, purnama yang pada malam hari merajai kecantikan langit, membentang terang di segala gelap dan lelap yang hinggap di mata orang-orang, tanpa harus khawatir, sebab kecantikanmu tak akan pernah berkurang
Sedang aku, mata yang tak kenal lelah menatapmu dari kejauhan, yang pada setiap waktu enggan berpaling jika seandainya bisa begitu, tapi sayang, Tuhan selalu cemburu dan menciptakan urusan di setiap kalbu
Aku arah yang tak pernah marah, saat kau tinggal separuh atau utuh, saat kau membentuk lingkar atau tsabit, atau saat kau bersembunyi dibalik bilik sunyi yang kelam
Wajahmu itu, purnama yang pada malam hari merajai kecantikan langit, indah rekah, cantik lentik, dan anggun ranum yang tak pernah pudar di segala putar, yang disaksikan oleh semesta
Segala makhluk bersaksi, bahwa dirimu memang cantik tanpa bukti
Sumenep, 2019