Mohon tunggu...
Siti Kholifah
Siti Kholifah Mohon Tunggu... Freelancer - Human

''Pergilah, laksanakan cita-citamu. bekerjalah untuk hari depan. bekerjalah untuk kebahagiaan.''

Selanjutnya

Tutup

Money

Benarkah Bulan Suci Ramadhan Memberikan Dampak Besar terhadap Permintaan dan Penawaran Pasar Tradisional?

25 April 2021   19:35 Diperbarui: 25 April 2021   19:49 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Hidup di Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan bulan penuh kemuliaan yakni bulan suci ramadhan. Di mana pada bulan suci ini kita sebagai umat islam di wajibkan untuk menjalankan rukun islam yang ke tiga " puasa". Kemudian setelah menjalankan ibadah puasa selama 30 hari penuh, maka seluruh umat islam di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan yang di sebut dengan "hari raya idul fitri".

Maka tak sedikit orang-orang dari berbagai kalangan ikut antusias dalam merayakan hari raya idul fitri ini. Meski sedang dalam keadaan berpuasa orang-orang tetap bersedia berkeliling pasar untuk mencari berbagai persiapan untuk hari raya idul fitri. Selain itu mereka cenderung membeli sesuatu dua kali lipat dari biasanya baik itu membeli pakaian, kebutuhan rumah tangga, dan kebutuhan lainnya. Di lihat dari segi ekonomi, hal ini tentu mempengaruhi teori permintaan dan penawaran pada pasar tradisional.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, alangkah lebih baik jika kita mengenal terlebih dahulu definisi dari pemintaan dan penawaran. Menurut Prathama Raharja (2015), permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dengan kata lain permintaan merupakan keinginan dalam diri manusia untuk membeli suatu barang dengan harga yang berbeda-beda dan dan dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pasar. Hal ini berasal dari asumsi bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka terciptanya permintaan barang pemenuh kebutuhan manusia. Kemudian mengenai teori permintaan, ada tiga hal penting dalam permintaan yang perlu kita ketahui :

Pertama, jumlah yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan (desired).

Kedua, apa yang diinginkan bukan merupakan harapan kosong, tetapi merupakan permintaan efektif, artinya adalah sejumlah orang bersedia membeli pada harga yang mereka harus bayar untuk komoditi tersebut.

Ketiga, kuantitas yang diminta merupakan arus pembelian yang kontinyu (Lipsey, 1995)

Maka dari berbagai pernyataan diatas dapat di ambil kesimpulan, bahwa permintaan merupakan permintaan konsumen terhadap barang atau jasa dengan berbagai tingkat harga dan selama periode tertentu. Kemudian kita beralih kepada penawaran, Menurut T. Gilarso (2003) penawaran adalah jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu, ceteris paribus.

Dari pernyataan tersebut, tentu sudah jelas bahwa yang dimaksud penawaran merupakan suatu barang tertentu yang akan di jual oleh para produsen atau penjual kepada konsumen dengan berbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu. Sedangkan Menurut Gregory Mankiw (2000) penawaran adalah kuantitas yang ditawarkan berhubungan positif dengan harga barang. Dapat di artikan bahwa penawaran berhubungan langsung antara jumlah yang mau di jual dan harga per satuan.

Jadi berapapun jumlah barang yang ditawarkan atau akan di jual tentu di pengaruhi oleh harga barang bersangkutan atau harga barang itu sendiri. Dari beberapa defisi terkait penawaran di atas maka dapat di simpulkan bahwa jumlah barang yang di tawarkan berbanding lurus dengan harga barang, dengan kemungkinan harga yang berbeda-beda selama jangka waktu tertentu. Atau dengan kata lain, jika harga barang naik maka penawaran juga meningkat.

Kemudian setelah mengetahui dan memahami definisi dari permintaan dan penawaran di atas, tentu sudah ada gambaran apakah Bulan Suci Ramadhan Memberikan Dampak Besar Bagi Pasar Tradisional Terhadap Permintaan Dan Penawaran atau tidak. Jawabannya adalah ya, bahwa bulan suci ramadhan ini memberikan dampak besar terhadap permintaan dan penawaran pada pasar tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun