Pembangunan kota tidak akan terlepas dari kehidupan masyarakatnya. Keindahan kota sangat dituntut dalam konsep kelestarian lingkungan sehingga masyarakat merasa nyaman dan sejahtera untuk tinggal di kawasan kota. Penghijauan kota yang tetap lestari bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah semata, akan tetapi tanggung jawab masyarakat juga dituntut.
Dalam kondisi akhir-akhir ini hampir seluruh kota di Indonesia terkena polusi udara, tak terkecuali Tulungagung. Kondisi tersebut sebenarnya adalah ulah dari manusia itu sendiri. Kota yang indah, asri, dan sejuk yang diinginkan bersama terasa tidak terwujud akhir-akhir ini. Dapat dilihat jika sebenarnya pemerintah tidak hanya tinggal diam. Banyak Langkah yang telah dilakukan seperti menanam pepohonan di sekitar perkotaan. Pemerintah juga telah mengumumkan pada tahun 1993 sebagai tahun lingkungan hidup dengan gerakan penghijauan sejuta pohon.
Penghijauan adalah suatu usaha untuk menanam pohon atau tanaman lain di tempat yang kekurangan tanaman dan dianggap bisa menjadi tumbuh kembang tanaman tersebut. Penghijauan atau yang biasa dikenal dengan reboisasi dilaksanakan sebagai usaha untuk menciptakan suatu wilayah yang asri dengan berbagai manfaat lingkungan seperti menjaga keseimbangan sistem air di alam, serta mencegah terjadinya erosi dan pengikisan tanah.
Pelaksanaan penghijauan kota atau reboisasi merupakan salah satu usaha pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup yang dilakukan melalui program pembibitan tanaman dan pelaksanaan penghijauan kota dengan tujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan alam, memanfaatkan sumber daya alam secara baik dan berkelanjutan, merehabilitasi lingkungan, mengendalikan kerusakan dan pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Pada dasarnya manusia, hewan, dan lingkungan berada dalam satu lingkungan kehidupan, dimana tiap organisme selalu ada hubungan antara satu dengan yang lainnya, saling memerlukan, saling mempengaruhi, dan saling menguntungkan. Lingkungan yang sehat dan bersih juga dibutuhkan oleh masyarakat di seluruh negara. Tetapi tingkat kebutuhannya berbeda bagi masing-masing kelompok masyarakat tergantung pada tingkat perkembangan dan kepadatan penduduk di suatu daerah.
Pesatnya pembangunan perlu memikirkan akan akibat yang ditimbulkan baik dari segi positif maupun negatif yang akan terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menunjang pembangunan secara berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus tetap memperhatikan kelestarian dan keseimbangan lingkungan sehingga dapat bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
Pembangunan dapat menyebabkan perubahan, salah satunya perubahan ekosistem. Pembangunan juga dapat membawa pengaruh berbahaya, misalnya pencemaran yang mengakibatkan hilangnya berbagai sumber kekayaan alam, hilangnya manfaat tanah bagi manusia, serta polusi yang dapat membawa dan menyebarkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman.
Dari akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tersebut, perlu adanya upaya untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dengan mengadakan berbagai pencegahan antara lain pengaturan dalam pembuangan sampah sehingga tidak mencemari lingkungan, mengadakan gerakan penghijauan yang dapat meningkatkan kualitas udara, serta mengedukasi masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga tidak mencemari lingkungan, lebih mencintai lingkungan, dan sadar akan arti penghijauan.
Dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup perlu adanya sikap dan perilaku dari masyarakat yang didukung oleh kesadaran. Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Tingkat peran serta masyarakat dapat terwujud melalui gerakan penghijauan. Pelaksanaan kegiatan penghijauan dapat didukung dengan penanaman berbagai jenis tanaman melalui gerakan penanaman sejuta pohon dan pengembangan taman. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara akibat pembangunan dan kendaraan bermotor, serta terwujudnya lingkungan yang sehat dan asri sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas lingkungan hidup.
