Mohon tunggu...
Kholied Mawardi
Kholied Mawardi Mohon Tunggu... Guru Swasta -

Ayah tiga putra yang gila baca yang sedang menularkan virus membaca ke 3 jagoannya. Tetap membaca agar dapat menulis lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Santri Buat Film, Antara Usaha dan Realita

23 Oktober 2018   11:03 Diperbarui: 23 Oktober 2018   11:46 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Pesan dari teman mengajar di sebuah grup WA di gawai dibaca putra pertamaku. Faiz putra pertama kami terkesan dengan foto kiriman teman. Isinya sebuah foto promosi film santri. Anakku murid kelas IV  MI mengaku tertarik ingin melihat film santri. Film hanya diputar pada Senin 22 Oktober 2018. 

Kami sekeluarga yang terdiri dari saya, istri, Faiz (anak pertama), dan si kembar Ichsan dan Achsan menonton bareng (nobar) di sebuah bioskop.  Rabu, 17 Oktober 2018 saya menghubungi nomor kontak milik panitia yang tertera di foto iklan film.

Menyambut hari santri, Pondok Tahfidz Manba'ul Quran (PT MQ) Bancang Wates Mojokerto Jawa Timur membuat film. Santri membuat film kisah santri dan diputar di CGV Sunrise Mall Mojokerto. Pihak MQ Production selaku pembuat film "Destiny Kaulah Alasanku Tersenyum" meminta penonton yang ingin melihat harap mendaftar dan mengirim uang ke rekening satu diantara panitia.

Kamis, 18 Oktober 2018 saya mendatangi ATM untuk membayar tiket film untuk tiga orang. Si kembar tidak dipungut biaya karena masih di bawah usia lima tahun. Usai mengetik nomor sandi ATM, langsung ku pilih menu transfer antar bank. Sebanyak Rp105.000 dari tabunganku berpindah ke rekening Mas Omar. Struk transfer saya dokumentasikan kemudian saya kirim ke Mas Omar. Tak lama kemudian ada pesan masuk berupa bukti pembayaran yang harus ditukar dengan tiket pada show time.

Ada perasaan bangga para santri PT MQ yang mampu membuat film yang diputar pada peringatan hari santri 2018. Karya santri tersebut dapat dijadikan bukti untuk menangkis pendapat yang menyatakan kalau santri itu kaum terbelakang, kemproh, dan  tidak berpikiran maju. 

Sebelum film diputar, para pemain mendatangi penonton. Mereka menyampaikan ucapan terim kasih kepada penonton yang rela menyisihkan uangnya untuk melihat film santri daripada melihat film lain yang diputar secara bersamaan. Mulai dari film Danur Asih, Generasi Micin, dan film asing lainnya. Serta ucapan meminta maaf mengenai perpindahan scene yang belum mulu dan gambar kadang kurang jelas. Kurangnya fasilitas mumpuni dijadikan penyebab "cacatnya" film santri ini.

Film "Destiny Kaulah Alasanku Tersenyum" berkisah sederhana tentang kehidupan santri. Film tersebut mengambil lokasi shooting di Sunrise Mall Mojokerto, sebuah pondok pesantren di Mojogeneng Jatirejo Mojokerto, dan rumah villa di Pacet Mojokerto. 

Film ini berkisah tentang Ilzam, Yasin, Hasim, Aisyah, dan Nikmah. Dunia pesantren begitu apik dibahas. Mulai dari sholat wajib berjamaah, setoran hafalan, mendengarkan ustad membaca Al Quran, hingga ngenesnya santri yang berkantung tipis. Suka ngebon atau membayar hutang kalau ada kiriman. 

Bahasa yang digunakan dalam film ini campuran bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Jadi penonton yang berasal dari luar Jawa dapat mengikuti alur film ini hingga tuntas.

Tokoh utama film santri ini adalah Ilzam dan Aisyah. Mereka termasuk santri ndalem yang biasa membantu Bapak Kyai dan Ibu Nyai. Ilzam merupakan remaja yang giat bekerja mulai dari menyapu lantai, membersihkan kaca jendela, belanja aneka kebutuhan dapur, hingga mencari rumput untuk kambing. 

Aisyah adalah santri idaman bagi Ilzam. Selain parasnya syantik,Aisyah juga memiliki suara yang merdu saat mengaji Al Quran.  Tugas Aisyah berupa memasak makanan untuk keluarga Abah Kyai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun