Mohon tunggu...
Kholid Diyah
Kholid Diyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sosial Media Menjadi Orang Tua

15 Februari 2018   15:04 Diperbarui: 15 Februari 2018   15:26 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.yenisafak.com

Ketika fikiran dan hati bingung apa yang harus dilakukan karena banyaknya pekerjaan dan tanggungan, mungkin salah satu jalannya dengan updatestatus apapun di social mediaseperti whatsappatau snapgram,yang sekarang menjadi hal umum bagi remaja Indonesia, tidak hanya umum saja namun juga menjadi high rating activity remaja Indonesia.

Banyak remaja mengaku lega ketika sudah melakukan hal tersebut. Apabila hal ini sudah terjadi pada remaja bisa dikatakan remaja tersebut mengalami addicition(ketagihan) dan social media anxienty disorderyaitu dimana para pengguna social media merasa ketergantungan dan tidak bisa lepas dari social media.

Apa dengan melakukan hal tersebut bisa dikatakan mendapat bimbingan yang terbaik dari social media? Lalu bagaimana dengan orang tua remaja yang jauh lebih tahu diri para remaja? Apa orang tua tidak mampu memberikan bimbingan yang terbaik?

Pada dasarnya, konsultasi untuk mendapat bimbingan yang terbaik adalah konsultasi terhadap orang tua. Orang tua yang mengetahui segala sisi baik maupun buruk anaknya.

Lalu bagaimana dengan remaja yang sedang jauh dari orang tua? Dari pertanyaan ini, dapat kita ambil secara bijak kegunaan media sosial, yakni dengan menggunakannya untuk berkonsultasi dengan orang tua. Dan bagaimana dengan remaja yang merasa tidak dekat dengan orang tua mereka?

Baiklah, di artikel kali ini, penulis akan menuliskan sedikit bagaimana cara meminta bimbingan dari orang tua.

Banyak dari remaja yang lebih nyaman meminta bimbingan kepada teman sebayanya, seperti contohnya masalah cinta. Namun alangkah lebih baiknya remaja meminta bimbingan kepada orang tua. Dengan cara mengajak orang tua berkomunikasi yang sehat dan lebih dekat. Remaja juga harus tahu waktu yang tepat ketika akan bercerita dan meminta bimbingan orang tua.

Ketika orang tua terlihat sanntai misalnya, jangan mengajak orang tua berbicara ketika orang tua masih banyak aktifitas yang harus dilakukan karena hanya akan membuat orang tua merasa terganggu dan curahan hati yang akan remaja sampaikan tidak diterima dengan baik oleh orang tua.

Maka dari itu, bercerita apapun kepada orang tua dan meminta bimbingannya lebih akurat dari pada bercerita di social mediaataupun teman sebaya. Dapat dijamin bimbingan yang diberikan orang tua adalah jalan keluar paling ampun dari pada yang lain.

Terimakasih untuk membaca artikel ini

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun