Mohon tunggu...
Khoiru Roja Insani
Khoiru Roja Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha produktif dalam keterbatasan

Pemuda asal Yogyakarta yang gemar ke sana-ke mari. Ajak saja pergi, pasti langsung tancap gas! Senang berdiskusi mengenai berbagai hal, senang bepergian, dan senang mengabadikan momen melalui kamera untuk diunggah di akun instagram. Ajak saja nongkrong atau bermain, pasti bisa mengenal lebih dekat lagi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menyikapi Orang-orang yang Menyebalkan

25 Maret 2021   15:00 Diperbarui: 3 April 2021   22:04 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi marah. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Celaan dan hinaan tidak pernah benar-benar bisa melukai objeknya, kecuali memang diizinkan oleh objek itu sendiri. Epictetus dalam Enchiridion mengatakan, "Kamu tidak bisa dihina orang lain, kecuali kamu sendiri yang pertama-tama menghina dirimu sendiri."  

Jika ada orang yang dengan sengaja memprovokasi kita atau menghina kita dan kita merasa terhina untuk kemudian balas dendam, sama saja kita tidak berbeda dengan pelaku. 

Sesungguhnya, jika kita menerima hinaan dan terprovokasi, kita telah dikuasai oleh kemarahan dan kebencian, tidak ada sama sekali unsur balas dendam di dalam kemarahan. 

Marcus Aurelius dalam Meditations mengatakan, "Keramahan diciptakan untuk melawan ketidakramahan." Melawan amarah dengan keramahan memang suatau hal yang sangat sulit, bahkan mustahil. 

Namun, kita harus mengingat bahwa api akan padam dengan air, bukan dengan api lagi. Begitu juga dengan ketidakramahan atau amarah hanya bisa diperangi dengan keramahan, hati yang dingin, atau kebaikan.

Kita bisa saja mencurahkan energi kita untuk menghadapi orang-orang yang menganggu kita atau orang-orang yang menyebalkan. 

Menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan cara balas dendam, menghabiskan waktu untuk mengomel atau berkeluh kesah hanya karena sikap orang lain yang kita anggap tidak enak. 

Sesungguhnya menghabiskan waktu untuk hal-hal yang di luar kendali adalah sebuah pemborosan dan kesia-siaan. 

Menghabiskan waktu untuk memikirkan yang ada di luar kendali tidak akan mengubah keadaan, lebih baik kita fokus dengan hal yang memang ada di dalam kendali kita, yaitu persepsi kita, pemikiran kita, dan sikap kita untuk tidak menyikapi orang-orang yang memang tidak ada gunanya untuk kita pikirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun