Mohon tunggu...
Khoiru Roja Insani
Khoiru Roja Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha produktif dalam keterbatasan

Pemuda asal Yogyakarta yang gemar ke sana-ke mari. Ajak saja pergi, pasti langsung tancap gas! Senang berdiskusi mengenai berbagai hal, senang bepergian, dan senang mengabadikan momen melalui kamera untuk diunggah di akun instagram. Ajak saja nongkrong atau bermain, pasti bisa mengenal lebih dekat lagi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

"Wisata" Lava Pijar Merapi

6 Maret 2021   18:03 Diperbarui: 6 Maret 2021   18:19 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Merapi yang melalui dua provinsi, yaitu DIY dan Jawa Tengah serta empat kabupaten, Sleman, Boyolali, Klaten, dan Magelang sungguhlah gagah dengan sejuta pesonanya. Gunung Merapi menjadi suatu hal yang disakralkan bagi warga sekitarnya, khususnya Jogja. Tidak sedikit ritual keagamaan yang dilakukan di Gunung Merapi. Merapi dianggap sebagai berkah sendiri bagi sebagian orang.

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Merapi juga memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena tempo erupsinya tiap dua sampai lima tahun sekali. Sejak tahun 1548, Gunung ini sudah meletus 68 kali.

Paskaletusan 2010, Merapi menyandang status "siaga" dan kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya sejak 11 Mei 2018. Merapi pun tercatat beberapa kali mengeluarkan gemuruh yang disertai asap tinggi. Sampai-sampai, hujan abu vulkanik menghujani Magelang, bahkan sampai Kebumen.

Aktivitas Gunung Merapi yang kian mengkhawatirkan dan dapat membahayakan warga, Merapi pun menyandang status "waspada" sejak November tahun lalu. Warga-warga lereng Merapi dengan radius 3 kilometer sudah diungsikan di berbagai tempat sejak bulan November. Para relawan, ahli klimatologi-geofisika, dan intansi terkait sudah siap sedia dengan kejadian-kejadian tak terduga dari Merapi.

Dilansir dari VOA, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi meminta masyarakat untuk tetap siaga dengan kejadian-kejadian tak terduga. Ia mengatakan bahwa saat ini Merapi sudah erupsi, tetapi masih titik api diam atau yang disebut lava pijar. Jika aktivitas Merapi terus-menerus lava pijar saja, potensi bahanya tak akan seperti 2010 lalu. Ia menambahkan, BPPTKG belum akan mengubah status Merapi ke tingkat paling atas, yaitu "awas."

Akhir-akhir ini pun aktivitas vulkanik Gunung Merapi makin meningkat. Sudah tidak terhitung berapa kali Merapi mengeluarkan runtuhan batuan lava. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak ke arah selatan-barat daya Merapi, yaitu Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Namun, guguran lava pijar yang sebenarnya menyeramkan dianggap sebagai sebuah objek foto bagi beberapa fotografer. Bahkan, menjadi tren di Instagram. Berbagai spot dengan keunikan dan lanskapnya masing-masing berjibun dan tidak sedikit fotografer yang mengambil momen tersebut.

Grojogan Watu Purbo, Tempel, Sleman menjadi salah satu spot menarik untuk memotret lava pijar. Anda akan disuguhkan lanskap dam/air terjun dan di belakangnya berdiri gagah Gunung Merapi. Jernihnya air yang turun dari dam dibarengi dengan latar belakag Gunung Merpi yang sedang mengelarkan lava pijar berwarna kemerahan menjadi sebuah keunikan sendiri.

Grojogan Watu Purbo (instagram.com/maspeot)
Grojogan Watu Purbo (instagram.com/maspeot)
Selain itu, Lapangan Golf Merapi dekat Museum Gunung Merapi pun tak kalah ketinggalan juga menjadi spot andalan fotografer untuk mengambil gambar lava pijar. Lapangan yang terbuka luas, makin memudahkan fotografer untuk memotret langsung ke arah Merapi.

Bukit Turgo pun demikian. Dengan jarak yang lebih dekat dan bisa menghasilkan gambar yang lebih dekat menjadi suatu hal yang berbeda saat memotret Merapi dari Bukit Turgo. Namun, perlu "keberanian" untuk mengambil gambar dari Bukit Turgo karena jaraknya yang memang sangat dekat dengan Gunung Merapi, kurang lebih hanya 3 kilometer.

Lapangan Golf Merapi (instragram.com/balljaguar)
Lapangan Golf Merapi (instragram.com/balljaguar)
Bagi yang ingin memotret Gunung Merapi dan ada warungnya, Gubug Merapi bisa menjadi salah satu pilihan. Terletak di Tunggularum, Turi, Sleman dan dengan radius kurang lebih 5 kilometer menjadi salah satu pilihan untuk memotret lava pijar.

Bagi yang ingin memotret Merapi, tetapi juga ingin mendapatkan refleksi dari air Embung Kaliaji, Donokerto, Turi, Sleman bisa menjadi pilihan. Embung/waduk yang terpampang luas, dengan air yang tenang, dan latar Merapi sungguh menjadi pemandangan yang epik.

Embung Kaliaji (instagram.com/mas_saptanugraha)
Embung Kaliaji (instagram.com/mas_saptanugraha)
Namun, perlu diingat "wisata" lava pijar Merapi adalah sebuah tandad mara bahaya dari Gunung Merapi dan perlu diwaspadai. Memerlukan stamina prima dan nyali yang tinggi jika ingin memotret lava pijar Merapi. Hawa dingin yang menusuk tulang pasti akan didapatkan dan Anda perlu mempersiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut. Ditambah lagi, pemandangan lava pijar yang datang secara tiba-tiba harus siap sedia untuk diabadikan ke dalam kamera.

Anda wajib membawa tripod, lensa tele dengan zoom/focal leght minimal 100mm untuk mengabadikan momen lava pijar. Setting kamera ke mode manual, shutterspeed 30", atur f menjadi paling kecil angkanya, dan sesuaikan iso dengan kebutuhan. Memang sangat kesulitan di awal untuk menentukan posisi yang pas, disebabkan gelapnya malam dan minimnya cahaya, kita dituntut untuk "mengira-ira" bidikan sudah pas atau belum.

Perlu kejelian dan kesabarn dalam memotret di malam hari yang minim, bahkan tanpa cahaya. Mulai dari menata set-up kamera yang ditopang tripod, mengecek pencahayaan sudah dirasa "pas" atau belum, kemudian yang terkahir dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi adalah mengecek fokus. Setelah semua dirasa selesai, coba satu atu dua kali ambil gambar terlebih dahulu dan jika masih dirasa kurang, ulang dan ulang terus sampai mendapatkan set-up yang dirasa pas. Setelah semua selesai, tinggal menunggu momen lava pijar turun dan akan mendapatkan hasil yang sangat epik.

Selain peralatan kamera yang telah disebutkan di atas, Anda juga memerlukan perbekalan sebagai penunjang aktivitas saat memoret lava pijar. Menunggu lava keluar di dinginnya malam, tentu akan lebih nikmat jika ditemani secangkir kopi hangat dan satu atau dua makanan ringan.

Anda pun juga perlu membawa jaket tebal, jaket dengan isi polar kalau punya, penutup telinga/kupluk, senter kepala, dan bersepatu dengan kaos kaki. Semua itu perlu dibawa saat Anda memotret karena kebutuhan diri, kesehatan, dan kenyamanan harus menjadi prioritas mengalahkan apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun