Mohon tunggu...
Khoirunnisa As Syifa
Khoirunnisa As Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Khoirunnisa As Syifa (201905050) mengambil pendidikan S1 Keperawatan di STIKes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sudah Lansia Apa Perlu Olahraga? Yuk Simak Penjelasannya!

20 Januari 2023   19:58 Diperbarui: 20 Januari 2023   20:32 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang didunia ini pasti akan mengalami penuaan dan itu adalah normal. Lansia atau lanjut usia adalah seseorang yang sudah memasuki tahap akhir perkembangan hidupnya (Maryam et al., 2008). Menurut WHO, lansia diklasifikasikan menjadi 4 yaitu usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lansia (elderly) 60-74 tahun, lansia tua (old) 75-90 tahun dan lansia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Beberapa orang akan mengalami penuaan dengan baik dan penuh energi hingga usia yang mencapai 80 hingga 90 tahun. Namun, ada beberapa lansia yang tidak berdaya karena penyakit yang dideritanya. Biasanya lansia sudah lebih mudah terserang penyakit ketika usianya menginjak 69 tahun (Sitanggang et al., 2021). Sehingga, perlunya menjaga kesehatan lansia dengan aktivitas yang bermanfaat seperti olaharaga, dan salah satu olahraga yang cocok untuk lansia adalah senam lansia.

Senam adalah suatu rangkaian gerak yang telah diatur dan diarahkan dengan irama yang dapat dilakukan oleh seorang diri atau dengan berkelompok untuk meningkatkan kemampuan fungsi fisiologis maupun fungsional tubuh. 

Sedangkan senam lansia adalah suatu olahraga ringan dan mudah yang dapat diterapkan kepada lansia untuk menjaga lansia agar tetap sehat dan bugar, dimana dalam gerakan senam lansia ini, lansia diharapkan mampu melatih tulang agar tetap kuat dan mendorong jantung untuk bekerja secara optimal (Ayu et al., 2021).

Lansia yang melakukan senam ini secara teratur akan merasakan banyak manfaat seperti mendapatkan kesegaran jasmani yang mencakup kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan gerak, keluwesan, aliran pembuluh darah dan juga sistem persyarafan yang baik (Ayu et al., 2021). Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan manfaat lain dari senam lansia seperti:

1. Meningkatkan Kualitas Tidur

Source: Desain Pribadi
Source: Desain Pribadi

Senam lansia dapat mempengaruhi sekresi melatonin yang optimal dan mempengaruhi beta endhorphin yang dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur lansia. Selain itu, dapat menurunkan aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis yang mempengaruhi penurunan hormon adrenalin, norepinefrin, katekolamin dan vasodilatasi pembuluh darah yang memperlancar transportasi oksigen ke otak, sehingga dapat meningkatkan relaksasi pada lansia (Hipertensi & Lansia, 2019).

2. Meningkatkan Kemampuan Fungsional Lansia yang Mengalami Low Back Pain

Source: Desain Pribadi
Source: Desain Pribadi

Senam lansia dapat menyeimbangkan antara osteoblast dan osteoclast, dimana osteoblast dapat membantu mengurangi pengeroposan tulang. Senam yang diiringi dengan stretching juga dapat memberikan efek otot tetap kenyal karena berada ditengah serabut saraf terdapat impuls saraf (muscle spindle) yang jika otot diulur, maka muscle spindle akan bertahan atau mengatur hingga otot tarik-menarik. Hal ini dapat menambah cairan sinoval hingga persendian licin dan mencegah cidera (Wayan et al., 2018)

3. Menurunkan Tekanan Darah

Source: Desain Pribadi
Source: Desain Pribadi

Senam lansia yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan tekanan darah 5-10 mmHg baik pada tekanan sistol, maupun diastolnya. Dengan senam ini, katup-katup jantung yang sklerosis dan adanya penebalan berangsur-angsur menjadi normal, tidak terjadi kekauan pada miokard, adanya kontraksi otot jantung, isi jantung dan curah jantung tidak lagi mengalami peningkatan. Hingga, tekanan darah dapat mengalami penurunan (Sartika et al., 2020).

4. Menurunkan Nyeri Lutut Penderita Reumatoid Arthritis

Source: Desain Pribadi
Source: Desain Pribadi
Senam lansia dapat meningkatkan kemampuan otot, dimana jika otot sering dilatih dan cairan sinovial meningkat, maka dapat mengurangi risiko cedera dan nyeri lutut pada lansia (Pangaribuan & Olivia, 2020).

Dengan banyaknya manfaat senam lansia, mungkin pembaca tertarik untuk melakukan senam lansia ini. Senam lansia baik dilakukan selama 30-60 menit setiap kali senam, dapat dilakukan selama seminggu 2 kali. Untuk gerakan dari senam lansia umumnya dilakukan dari bagian bahu kebawah dan dapat dilihat dari berbagai sumber lainnya untuk penjelasan lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat untuk pembaca, salam sehat!

Referensi:

Ayu, N. R. I., Aran, M. L. B., Baba, W. N., Setiawati, W. B., & Batubara, I. M. S. (2021). Keperawatan Gerontik Lansia dan Permasalahannya. Duta Media Publishing.

Hipertensi, P., & Lansia, P. (2019). [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728                     E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 2, JULI 2019] 217-226. 1, 217--226.

Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun