Mohon tunggu...
Khoirunisak Dewi Irmawati
Khoirunisak Dewi Irmawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

https://tulisannisak.blogspot.com/ Menulis dan mengarang sesuatu itu menyenangkan. Memiliki jati diri dalam menulis dan mengarang membuatku merasa beruntung dan selau ingin berbagi tulisan. semoga yang saya tulis bisa menjadi manfaat bagi semua pembaca. Mohon mengerti jika masih banyak kesalahan karena saya masih belajar. Intinya "belajar" terus sampai kapan - kapan ( no limit).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pro dan Kontra Palestina-Israel: Perdamaian Hanya Mitos

31 Mei 2021   15:02 Diperbarui: 31 Mei 2021   15:05 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik Israel dan Palestina (Foto: Reuters)

Konflik abadi yang tiada akhir begitulah kebanyakan orang menyebutnya. Konflik tersebut dibintangi oleh dua Negara yang sejak puluhan tahun lalu bermusuhan dan tak kunjung damai, yaitu Palestina dan Israel. Sejarah konfliknya berawal dari pasca perang dunia pertama. Melansir sumber dari kompas.com, akar masalah dari permusuhan Negara yang saling berdampingan itu adalah perebutan wilayah, dimana kedua bangsa tersebut ingin mendirikan Negara masing -- masing di territorial yang sama. 

Menilik kembali pada masa lalu sebelum berdirinya Israel, dalam buku Sejarah Timur Tengah Jilid 2 (2013) karya Isawati pada kompas.com, menyebutkan bahwa Negara Palestina dulunya merupakan Negara Yahudi yang dijajah Babilonia, Persia, Macedonia dan beberapa kerajaan Yunani kemudian di tahun 636 Masehi, tanah Palestina menjadi daerah di bawah kekuasaan Islam. 

Israel mulai berdiri sejak Inggis meninggalkan wilayah Palestina, dimana para pimpinan Yahudi memanfaatkan kesempatan yang awalnya telah dimulai oleh Inggris untuk mendirikan Negara Israel. Banyak warga Palestina yang menolak deklarasi berdirinya Israel dan sejak saat itu letupan perangpun terjadi hingga saat ini. Akibat dari perjanjian damai yang tak pernah disepakati oleh kedua Negara tersebut, lahirlah sejumlah pro dan kontra di antara Negara -- Negara di dunia.

Melansir dari news.detik.com, tercatat sejumlah reaksi dari beberapa Negara yang mengutuk perbuatan kejam dari Israel terhadap dmonstran Palestina yang saat itu memprotes pemindahan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerussalem. Sejumlah reaksi kecewa dan menyayangkan tindakan kejam Israel datang dari beberapa Negara di dunia. Banyak Negara -- Negara yang mengecam tindakan Israel terhadap Palestina. Salah satunya adalah Mesir yang juga megambil kebijakan embargo di jalur Gaza bersama Israel. 

Dikutip dari news.detik.com, menteri luar negeri Iran Javad Zarif menyebut bahwa tindakan Israel terhadap para demonstran Palestina adalah hal yang memalukan. Rasa kecewa lainnya disampaikan oleh kepala kebijakan luar negeri Eropa Federica Mogheni, yang mengatakan bahwa seharusnya Israel dapat menghormati hak untuk berdemo secara damai dan menggunakan prinsip proporsionalitas dalam penggunaan senjata. 

Meskipun tidak terkesan mengecam kekejaman Israel, dari pernyataan yang disampaikan oleh kepala kebijakan luar negeri Eropa tersebut tampak kecewa dengan perbuatan Israel. Pemerintah Mesir juga amat kecewa dengan tindakan Israel bahkan mengutuk tindakan keji Israel terhadap para demonstran Palestina. Hal yang sama juga disampaikan oleh kementerian luar negeri Qatar Lulwah Al- Khater yang menyebut tindakan Israel sebagai pembantaian. Israel memang berhak melindungi kawasannya, namun para demonstran memiliki hak untuk menyampaikan rasa protesnya terhadap sesuatu yang tidak disetujuinya.

Sementara itu, kontra datang dari seorang ahli Sejarah Israel dan Palestina yang sekaligus aktivis pro Israel, Monique Rijkers membela Israel secara terang -- terangan tentang permasalahan wilayah Negara dan penyerangan terhadap umat muslim disaat melakukan ibadah shalat tarawih di Masjid Al-Aqsa. Melansir sumber dari tvOne dalam viva.co.id, Monique sangat bersikeras menyampaiakan pembelaannya terhadap Israel. Monique menyebut bahwa sejarah Palestina -- Israel yang selama ini diketahui oleh masyarakat adalah salah dan tidak sesuai dengan yang diketahui olehnya. Monique menjelaskan bahwa Israel dan Palestina memiliki entitas yang berbeda dan menempati wilayah masing -- masing. Kemudian Monique juga membantah adanya serangan dari Israel yang memblokade umat muslim ketika shalat tarawih. Namun dari pernyataannya ini langsung dipatahkan oleh Muhammad Husein yang berada satu forum diskusi dengan Monique. Husein yang merupakan aktivis kemanusiaan di Gaza menyangkal pernyataan Monique yang meniadaan penyerangan Israel. Husein membungkam Monique dengan mengatakan bahwa perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui adanya penyerangan dari Israel pada umat muslim di Masjid Al-Aqsa dan menyebut bahwa ucapan Monique tidak beradasar dengan fakta disebutkan oleh para pejabat tinggi.

Sebagai sesama muslim dan juga rasa hormat kepada Negara pertama yang mengakui kedaulatan kemerdakan Indonesia, membela Palestina merupakan tindakan kecil yang mungkin tidak akan cukup untuk membalikkan kekacauan menjadi perdamaian. Mengingat kembali riwayat para Nabi dan Rasul yang banyak dilahirkan di tanah Palestina, membuat banyak para rakyat muslim sakit hati dan mengutuk kaum Israel. 

Palestina merupakan tanah suci yang seharusnya dirawat dan dijaga bukan diporak -- porandakan dan dihancurkan. Meskipun tidak membela Palestina, setidaknya mata dunia menyoroti betapa sengsara dan menderitanya rakyat Palestina yang dibombardir oleh Israel dan mencoba menyampaikan permohonan agar gencatan senjata terhadap Palestina dihentikan. Korban -- korban berjatuhan setiap harinya, entah itu pria, wanita atau anak -- anak selalu tewas dengan tragis akibat kekejaman Israel.

Manusia dikenal sebagai makhluk yang haus akan keserakahan dan hanya sedikit manusia yang dapat mengontrol dan menyeimbangkan sifat buruk itu. Manusia yang dapat menghindari atau menghapus sifat itu niscaya akan mendapat anugerah yang luar biasa dari Tuhan. Jika kserakahan tidak dapat dihindari, mungkin akibatnya nanti lebih buruk daripada yang dilakukan manusia, sebab hukuman Tuhan jauh lebih mengerikan.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun