Politik tak harus mengumbar kata
Apalagi kata yang tak ada guna
Kadang politik diam lebih mengerikan
Seperti papan catur
Beteng yang jarang bergerak
Apalagi bicara banyak
Namun saat dibutuhkan
Beteng menjadi mesin mematikan dan menghancurkan lawan
Politik diam seribu bahasa
Politik yang menghemat kata dan aksara
Namun saat bahasa di butuhkan
Aksara dan kata menembus celah-celah perlawanan
Hingga menjadi beteng dan penyerang yang menakutkan
Politik tak harus mengumbar kata
Namun politik diam seribu bahasa
Saat mencari celah dalam memberi umpan lawan
Supaya lawan masuk perangkap
Lalu disitulah letak kesalahan
Dari kesalahan bahasa lawan
Menjadi bumerang menuju kekalahannya
Jika politik diam seribu bahasa
Sudah bermain di ring perpolitikan
Berhati-hatilah di dalam memainkan strategi pola
Karena disitu dia seperti Harimau yang diam
Namun setelah itu membuat jebakan lawan
Lalu memangsa mereka yang banyak bicara bahasa
Namun bahasa yang di ucapkan
Menjadi bahasa perangkap diri sendiri
Seperti istilah "Mulutmu itu harimaumu"