Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Para Penyair Gila

3 Juni 2023   09:00 Diperbarui: 3 Juni 2023   09:34 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Ketika luka menghantam di dinding-dinding nafas kehidupan
Kalau para penyair menulis luka
Berarti penyair sedang terluka
Hingga menjadi bahasa dan kata

Lewat sajak dan puisi
Para penyair mengungkapkan sebuah isi hati
Hati tentang kekecewaan
Hati tentang keresahan
Hati tentang kesedihan
Hati tentang kebahagiaan
Hati tentang kedamaian
Hati tentang kemerdekaan
Beragam rasa hati di tulis oleh para penyair

Penyair adalah perasaan hati
Hati yang terketuk di sanubari
Luka penyair adalah luka air mata aksara
Maka jika penyair menulis tentang luka
Luka itu adalah suara hati dari para penyair
Meluapkan tentang sebuah keadaan hati
Hingga kadang para penyair mengeluarkan air mata
Tanpa disadari para penyair menangis layaknya
Manusia yang penuh dengan kesedihan lara yang membabi buta
Hingga kadang di anggap gila
Bagi mereka yang tak mengerti tentang sajak dan puisi para penyair

Para penyair gila
Penyair yang membawa sebuah perasaan hati
Hati yang terluka
Sampai mengiris jiwa
Hingga perasaan hati
Menangis lewat aksara dan kata
Karena aksara dan kata
Ungkapan sebuah perasaan hati yang begitu dalam
Hingga tersampaikan lewat bait puisi dan sajak
Menuju celah-celah hati yang ranum

Para penyair gila
Menulis tanpa tendeng aling-aling
Terus menulis tanpa ada kata jeda
Menulis adalah ekspresi kebebasan
Menulis adalah bentuk ungkapan pemberontakan
Menulis adalah ekspresi suara hati yang terdalam
Tentang sebuah keadaan
Keadaan suara hati yang penuh dengan bendungan yang tak dapat terbendung lagi
Kata dan aksara mengalir deras
Seperti aliran hujan dan badai
Menghantam apa saja
Sampai di titik pengasingan dan sunyi
Sesunyi hati yang lagi patah hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun